5. Teman Satu Kamar

498 204 220
                                    

Jangan jadi silent readers ya. Spam komen+vote buat tinggalin jejak! Krisar/ada typo kasi tau. Oke sama-sama^^

Raisha langsung tersentak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Raisha langsung tersentak. Terbangun dari posisi tidurnya dengan terengah-engah.

Mika yang menyadari hal itu segera mendekap erat tubuh Raisha. Selang beberapa detik, ia kembali melepasnya.

"Syukurlah, akhirnya kamu siuman juga." Mika tersenyum lega.

"Gue di mana?" Raisha menatap sekitar, kini ia berada di ruangan yang berbeda. Bukan lagi toilet mau pun ruangan rapat. Matanya menangkap sosok lain selain dirinya dan Mika. Seorang perempuan.

"Kamu lagi di asrama. Kita bertiga satu kamar, nama dia Yori," jelas Mika membuat Raisha mengangguk. Jantungnya masih bergemuruh, masih belum stabil.

Perempuan itu kemudian datang dan memberi Raisha segelas air putih. "Ini, minum dulu."

Raisha mengambil alih gelas itu, dan meneguknya hingga habis. "Makasih." Perempuan itu hanya mengangguk dan tersenyum.

"Gimana caranya gue bisa ada di kamar? Bukannya tadi gue lagi di toilet?" tanya Raisha masih penasaran. Raisha menoleh ke arah perempuan yang menjadi teman barunya karena satu kamar.

"Ups, sorry."

Perempuan yang bernama Yori itu menggeleng. "Santai aja. Nggak akan aku laporin."

Raisha membuang napas lega. Setidaknya Yori memahami perasaannya, dan tidak se-formal murid lainnya. Raisha kembali menoleh ke arah Mika, menuntut jawaban dari pertanyaannya.

"Kamu pingsan, Sha." Mika menjawab dengan serius. "Terus, Yori yang nemuin kamu dalam keadaan pingsan di toilet. Sekolah sempet ramai ngomongin kejadian itu."

Sempet ramai? pikir Raisha heran. Dirinya mencari letak jam dinding berada.

"Sekarang udah jam 9 malam," celetuk Yori.

"Kok bisa tahu gue lagi mikirin waktu?" tanya Raisha terkejut.

Yori tersenyum simpul. "Aku suka baca-baca buku psikologi. Karena itu, aku jadi bisa baca pikiran orang lain melalui gerak-gerikbya."

Mika yang baru tahu jadi ikut penasaran. "Apa ilmu kayak gitu beneran ada?" Yori mengangguk sebagai jawaban.

"Gimana bisa tiba-tiba pingsan? Kamu pujya penyakit bawaan?" tanya Yori pada Raisha, membuatnya menunduk dan merenungi apa yang belakangan ini terjadi.

The Doer [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang