7. Pembalasan

406 180 147
                                    

Jangan jadi silent readers ya. Spam komen+vote buat tinggalin jejak! Krisar/ada typo kasi tau. Oke sama-sama^^

 Oke sama-sama^^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Brak!

Raisha menoleh ke sumber suara. Sosok Elmika muncul di ambang pintu ruang UKS. Netranya bertemu dengan kedua netra sahabatnya.

"Raisha!" Mika akhirnya berjalan mendekat ke arah Raisha yang tengah terduduk, mengatur pernapasannya yang sempat terengah-engah.

Raisha menaikkan sebelah alisnya. "Kenapa? Lo sampai terlihat kecapekan gitu."

Mika melirik ke kanan dan ke kiri, memastikan bahwa keadaan ruang UKS ini aman. Setelah itu, ia kembali menoleh ke arah Raisha, ekor matanya melirik pada perban yang ada di leher sahabatnya.

"Kakak kelas tadi, nggak macem-macem, 'kan?" tanya Mika mengintimidasi.

Raisha mengingat kejadian saat ia dan kakak kelas itu berada di jarak yang sangat dekat "Hah? Gak kok, aman, aman."

Mika membuang napas lega. "Syukurlah."

"Emang lo kira dia bakal ngapain?"

"Ah, enggak. Cuman firasat buruk aja," jawab Mika sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, membuat Raisha menyipitkan matanya.

"Lo lagi nggak nyembunyiin sesuatu, 'kan?" ujar Raisha menyelidiki. Mika hanya menggelengkan kepalanya dengan tegas. Dasar, anak baru gede di depannya ini sungguh tidak percaya.

Mika memutar kedua bola matanya, kemudian berdecih pelan. "Mau denger sumpah pocong dari gue dulu, biar lo percaya??"

Raisha terkekeh kencang. "Hehe. Iya, iya, gue percaya." Perempuan itu menepuk pundak Mika pelan, membuat si empu menghembuskan napas lega.

Mika melihat ke sekelilingnya, mencari suatu benda. Setelah berhasil ia temukan, dengan segera ia menarik benda itu, dan mendudukinya.

Hah, cukup melelahkan rasanya berlari dari kelas X IPS 2 yang berada di gedung H, menuju ruang UKS yang berada di gedung C dekat asrama. Untungnya, ruangan yang ia tempati kini ber-AC, karena kalau tidak, Mika pasti akan sangat kegerahan.

Mengingat kejadian yang sempat Raisha lewatkan saat seminar tadi, Mika jadi bersemangat untuk menceritakan hal tersebut. "Sha, tadi--"

Belum genap Mika melanjutkan kata-katanya, sosok lain datang membuka pintu UKS. Raisha dan Mika menoleh ke sumber suara secara bersama.

"Yori?" tanya Raisha memiringkan kepalanya. "Kok bisa tahu gue lagi di sini?"

"Berita kamu pingsan tersebar dengan cepat. Begitu bel istirahat bunyi, aku langsung menuju kelas kalian, tapi kalian berdua nggak ada." Yori mencari kursi lain, dan memilih untuk duduk sebelum melanjutkan perkataannya.

The Doer [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang