"Huwa?! Osamu! Ada apa dengan wajahmu?!"
Dazai mengedipkan kedua matanya berkali-kali saat melihat raut wajah khawatir salah satu teman perempuannya bertanya tentang wajahnya yang dipenuhi oleh perban, tidak sepenuhnya namun cukup untuk dikatakan sebagai setengah mummy. Teman perempuan Dazai menghela nafasnya kasar saat mendengar alasan Dazai melakukan percobaan gila sehingga membuatnya harus memerban wajah bagian kanannya.
"Bunuh diri lagi? Apa kamu tidak bosan, Osamu?"
Kekehan kecil keluar dari mulut Dazai, tangannya terulur menarik lembut tubuh mungil [name] sehingga kini [name] berada di pelukan Dazai. "Terkadang seseorang ingin merasakan kematian, [name]-chan. Sama seperti dirimu dulu yang mencoba untuk bunuh diri karena suatu masalah" jawab Dazai dengan nada tenangnya, tanpa menyadari perubahan perasaan [name].
"Tapi, kita masih murid Sekolah Menengah Pertama yang seharusnya hidup normal."
Hilir angin yang berasal dari beberapa jendela di koridor sekolah membuat helai rambut Dazai dan [name] bergoyang mengikuti arus hilir angin tersebut, membiarkan suara angin atau lebih tepatnya dedaunan pohon yang saling bergesakan mengisi suasana hening yang Dazai dan [name] ciptakan.
Tidak ada yang memulai obrolan apapun setelah Dazai mengucapkan jawabannya, [name] juga tidak berniat untuk membuka obrolan setelah Dazai kembali memaksanya untuk mengingat kejadian dimana dia mencoba untuk bunuh diri. "Aku mengingatkanmu tentang itu, ya?"
[Name] menganggukkan kepalanya sebagai jawaban dari pertanyaan Dazai, helaan nafas keluar dari mulut Dazai sebelum melepaskan pelukan mereka. Dazai membuat raut wajah jahilnya sambil mencubit kedua pipi [name], tawa yang sengaja dibuat lucu oleh Dazai membuat [name] kesal dan mencoba untuk mengeluarkan keluh kesalnya yang tentu saja terdengar tidak jelas.
Dazai langsung berlari setelah melepaskan cubitannya di kedua pipi [name], "Osamu, berhenti berlari!" Teriak [name] sembari berlari menyusul Dazai yang kembali menampilkan ekspresi jahilnya. Sekitar empatpuluh lima menit mereka berdua habiskan hanya untuk saling mengejar dan berlari mengelilingi lingkungan sekolah, deru nafas [name] terdengar tidak teratur bahkan [name] dapat merasakan jantungnya berdetak dengan sangat cepat.
"Kelelahan, [name]-chan?"
[Name] mengeratkan cengkramannya pada seragam Dazai ketika merasakan tubuhnya terangkat ke udara, "jika kamu mencengkram kuat seperti itu, aku tidak akan bisa menahan tubuhmu dan kita akan jatuh loh, [name]-chan" ucap Dazai dengan raut wajah menyesalkan seperti biasa bagi [name].
"Salahmu sendiri karena tiba-tiba menggendongku, kan?"
"Y-ya benar juga."
Suara tawa kecil dari mulut [name] membuat Dazai menarik kedua sudut bibirnya untuk melukiskan sebuah senyuman tipis. Langkah kaki Dazai yang lebar membawa mereka berdua menuju halte bus di depan gedung sekolah mereka, dilihatnya [name] yang tertidur pulas dengan raut wajah damai.
'Wajah damaimu saat tidur seperti tidak memiliki beban apapun di masalalu, [name]-chan.'
Lingkaran warna disertai tulisan kanji menyelimuti tubuh mereka berdua, terlihat seringai yang terlukis di wajah Dazai serta tatapan matanya yang tajam membuat sekelompok orang-orang yang berada di hadapannya kini sedikit merasakan ketakutan. Mereka adalah sekelompok babi hutan yang tidak menyadari betapa lemahnya mereka jika berhadapan dengan Dazai Osamu.
Apapun jenis kekuatan yang mereka miliki, Dazai bisa menetralkan dan membuat sang pemilik kekuatan tidak bisa mengaktifkan kekuatannya karena itulah kekuatan Dazai, Ningen shikaku. Kini, para anggota bawahan Dazai berdiri melindungi Dazai beserta [name]. Mereka langsung menarik pelatuk mereka berkali-kali, bahkan jika kehabisan peluru mereka langsung mengisinya dengan cepat.
Menghiraukan suara berisik akibat adu baku penembakan, Dazai masih setia berdiri di belakang sambil menggendong [name]. Raut wajah Dazai sangat menyeramkan ketika melihat luka gores akibat gesekan yang terjadi antara kulit [name] dengan peluru dari musuh, lalu dengan gerakan cepat, Dazai menarik pelatuknya sebanyak tiga kali hingga musuh tersebut jatuh tidak berdaya.
"Aku akan membunuh siapapun yang membuat [name] terluka."
[MHS Project]
[Middle School Version]
[Dazai Osamu x Reader]
[Bungou Stray Dogs]

KAMU SEDANG MEMBACA
[✅] Middle School [Dazai Osamu] [BSD] [✅]
Fanfiction❝Sepenggal cerita antara [Fullname] bersama Dazai Osamu di masa Sekolah Menengah Pertama mereka dari 4 April tahun 2019 hingga 3 Maret 2020.❞ [MHS Project] [Middle School version] [AkariAFuku]