November - 11

814 121 11
                                    

Pertempuran ataupun perang bukan berarti melakukan perlawanan menggunakan senjata api di medan perang. Pertempuran ataupun perang dapat dilakukan oleh seluruh murid sekolah tingkat pertama hingga akhir di medan perang mereka yaitu kelas, karena bulan November terutama tanggal sebelas adalah hari pertama mereka memulai pertempuran.

Ya, pertempuran melawan nilai buruk dan juga soal-soal yang dibuat untuk mengukur seberapa mereka paham dengan apa yang mereka pelajari selama ini. Ada beberapa murid yang bersantai tidak belajar karena memang sudah pintar ataupun karena malas. Ada beberapa murid juga yang mati-matian belajar agar mendapatkan nilai bagus untuk mempertahankan nila dan prestasi mereka, seperti [name].

Dazai dapat melihat sangat jelas kantung mata [name] yang menghitam, sungguh mengerikan, batin Dazai. "[Name]-chan, bisa kamu jelaskan apa yang terjadi padamu akhir-akhir ini?" Tanya Dazai yang memang selama awal pekan November tidak diperbolehkan [name] mengunjunginya karena alasan mereka akan mengikuti Ujian Sekolah.

Tubuh Dazai bergidik ngeri saat [name] melihatnya dengan tatapan layaknya zombie, tidak ada kehidupan namun dapat berjalan ataupun menggerakkan sesuatu. "Aku belajar terlalu rajin hingga tidak tidur selama beberapa hari terakhir" ucap [name] dengan nada lemasnya.

"Hah...seharusnya kamu menjaga staminamu, [name]-chan."

Mendengar suara bel dan suara derapan langkah guru memasuki kelas membuat seluruh murid duduk di bangku mereka masing-masing untuk memulai ujian. Selama ujian, sesekali Dazai melirik ke arah bangku [name] yang terlihat sangat lemas dan tidak memiliki tenang untuk menulis lembar jawabannya. Dan itu terjadi selama satu minggu dua hari selama Ujian Sekolah berlangsung.

[Name] merasakan kenyamanan dunia ketika memakan sandwich yang Dazai berikan, tegukan minuman jus dari Dazai mampu membuat [name] merasakan kenyamanan pantai. "Aku kira kamu bakal mati" ucap Dazai yang membuat dirinya terkena pukulan dari [name].

"Jadi, apa yang membuatmu belajar hingga seperti itu?"

"Motivasi."

Dazai berdehem pelan saat tidak terlalu mengerti maksud [name], "motivasi mengukur kekuatan otakku, aku kan ingin melakukan ujian ke sekolah pilihanku. Hasil nilai nanti akan aku jadikan sebagai motivasi" jelas [name] sebelum kembali melahap habis sandwich.

Tangan Dazai terulur untuk menyembunyikan beberapa helai rambut [name] di belakang telinga [name], "berjuanglah." Hanya lengkungan senyuman lebar yang di dapat Dazai sebagai balasan, namun bagi Dazai hal itu sangatlah cukup.

Tidak perlu kata terimakasih atau apapun untuk membalas ucapan penyemangat atau kata-katanya yang lain, Dazai hanya memerlukan senyuman [name] sebagai balasannya dan juga sebagai energi lain untuk penyemangat hidupnya. Setidaknya saat ini, Dazai telah merubah prinsipnya.

Yaitu, Dazai tidak akan melakukan bunuh diri lagi tanpa [name]. Aneh, bukan? Tetapi orang aneh tersebut adalah orang yang sangat mencintai [Fullname] dan orang yang sangat dicintai oleh [Fullname].

"Dazai,----

----traktir aku makanan manis jika aku bisa mendapatkan nilai melebihi sembilan puluh."




[MHS Project]


[Middle School Version]


[Dazai Osamu x Reader]


[Bungou Stray Dogs]

[✅] Middle School [Dazai Osamu] [BSD] [✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang