September - 09

934 136 2
                                    

"Hah......"

[Name] hanya tersenyum tipis mendengar Dazai mengeluarkan keluh kesalnya menjadi pelayan Cafe untuk Festival Sekolah, tawa kaku [name] mulai terdengar saat Dazai berkata bahwa dirinya lelah menjadi pusat perhatian para murid perempuan yang memintanya untuk berfoto bersama.

"Osamu terlihat sangat cocok, kok."

Wajah Dazai berseri senang mendengar pujian yang terlontarkan dari mulut [name] terlebih lagi [name] memberika pujian dengan senyuman yang mampu meluluhkan hati Dazai. Mulut [name] sedikit terbuka saat melihat seseorang yang dia kenal.

Lambaian tangan diberikan untuk orang tersebut sebagai sinyal untuk menghampirinya, [name] memperlihatkan wajah cerianya namun tidak untuk Dazai karena tanpa disadari oleh [name], Dazai memperlihatkan raut wajah tanpa ekspresinya.

Bukan seseorang yang menyukai [name], hanya seorang Kouyou Ozaki yang sengaja datang ke Festival Sekolah mereka dengan maksud tujuan tertentu, dan Dazai tahu apa tujuan Kouyou datang ke sekolahnya. Hal biasa bagi Port Mafia untuk menyamar agar tidak dikenali oleh orang-orang, lagipula mereka bisa langsung melenyapkan orang itu jika membeberkan rahasia mereka tidak terkecuali [name].

Namun, [name] dibawah perlindungan Dazai dimana seluruh anggota Port Mafia menghormati dirinya. "[Name]-san, bisa aku pinjam si bodoh Dazai?" Tanya Kouyou dengan nada ramah yang mambuat [name] tidak dapat menolak permintaan Kouyou.

"Aku meminta cuti satu hari untuk menikmati Festival Sekolah dengan [name]-chan tapi Bos menyuruhku untuk menangkap domba. Ah, menyebalkan benar-benar sangat menyebalkan" ucap Dazai setelah [name] melangkahkan kakinya cukup jauh dari tempat Dazai dan Kouyou berada.

"Jadi kamu memilih untuk mengorbankan [name]-san?"

Teriakan dari seseorang membuat seluruh aktifitas semua murid dan beberapa warga yang datang berhenti namun beberapa saat kemudian mereka memulai aktifitasnya kembali dan menghiraukan teriakan tersebut. Tetapi tidak untuk Dazai, dia berdecih kesal sebelum berlari menuju asal tempat teriakan tersebut.

Tatapan tajam seolah bisa membunuh siapapun sangat terlihat jelas di wajah Dazai ketika melihat [name] mendapatkan luka di seluruh tubuhnya. Senyum puas tercetak di wajah ketua sekelompok yang dikatakan sebagai domba oleh Dazai.

"Yo, Port Mafia-san. Terkejut dengan sanderaku?"

Kedua tangan [name] menutup kedua telinganya ketika baku hantam tembakan saling beradu, suara peluru yang berjatuhan terdengar cukup jelas meskipun [name] menutup kedua telinganya. Suara tembakan kini tidak lagi terdengar, melainkan suara jeritan kesakitan namun hanya sebentar saja.

[Name] membulatkan matanya, terkejut dengan apa yang terjadi. Mayat disekitarnya, peluru yang berjatuhan, serta darah yang mengalir. Dazai mulai melangkahkan kakinya mendekati [name], Dazai dapat melihat tubuh [name] yang gemetar karena takut.

'Dazai dan Port Mafia?'

"Ya, pekerjaanku adalah menjadi eksekutif Port Mafia" ucap Dazai seolah mengerti apa yang dipikirkan oleh [name]. Dazai terdiam saat tangan mungil [name] mencengkram baju pelayan Cafe yang masih dia pakai untuk Festival Sekolah, "kenapa tidak jujur saja---

---jujur tentang pekerjaanmu."

Salah satu tangan Dazai menggenggam tangan mungil [name] yang mencengkram bajunya, "ada kalanya aku harus menyembunyikan ha----

"Kalau begitu jangan mati."

Airmata [name] kini mulai mengalir deras, [name] menatap Dazai yang terkejut melihat wajah [name] yang tegas namun mengalirkan airmata. Senyuman lembut terlukis di wajah Dazai, dengan sentuhan lembut, Dazai membawa [name] ke dalam pelukannya. Bibirnya ia tempelkan di kening [name] membuat perasaan nyaman tersendiri di dunia mereka.

"Aku tidak akan mati semudah itu, [name]-chan."

"Kalau Osamu mati aku tidak akan pernah memaafkanmu."

"Eh?! Kenapa?! Jahat! [name]-chan jahat!"

[Name] menjulurkan lidahnya sebelum mengembungkan pipinya kesal serta melipat kedua tangannya di depan dadanya. Mereka berdua terlihat layaknya anak kecil yang sedang beradu argumen untuk mendapatkan sebuah figur mainan di mata bawahan Dazai dan juga Kouyou. Kouyou hanya tersenyum tipis sebelum memberikan kodea untuk segera meninggalkan sekolah mereka berdua, 'Dazai Osamu, memang sangat mengerikan.'




[MHS Project]


[Middle School Version]


[Dazai Osamu x Reader]


[Bungou Stray Dogs]

[✅] Middle School [Dazai Osamu] [BSD] [✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang