0.01

1.2K 46 0
                                    

Jeno dan Jaemin baru saja berkenalan 7 bulan lalu di pameran kota. Jeno yang kala itu sedang bersama orang tuanya yang kolektor lukisan sedangkan Jaemin yang bersama adiknya bertemu tidak sengaja saat memesan makanan.

"Antri yang santai dong. Jangan pake dorong-dorong." Protes Jaemin yang berada di depan Jeno. Kepalanya masih menghadap ke depan, tidak peduli bahkan untuk melihat pria dibelakangnya.

"Siapa juga yang niat buat dorong-dorong. Ga sengaja kali." Balas Jeno biasa memalingkan wajahnya ke samping agar tidak memandang bagian belakang kepala Jaemin yang sedikit lebih pendek darinya.

Jaemin memutar bola matanya mendengar itu. "Iya ga usah nyolot juga bisa kali." Jaemin melipat kedua tangannya di depan dada. Masih menghadap depan.

"Ngga ada yang nyolot. Baper amat." Dibalas lagi oleh Jeno. Ia melirik lelaki di depannya dari bawah ke atas. Fokusnya sedikit terganggu saat memandang bokong sental Jaemin tapi ia cepat-cepat mengembalikan kesadarannya.

"Mas!" Jaemin berbalik menghadap Jeno. Ia sudah tidak tahan dengan balasan-balasan pria yang menurutnya menyebalkan ini.

Jeno menatap mata Jaemin. Ya Tuhan, cantik banget. Manusia apa malaikat.

Tapi Jeno dengan gengsinya, "apa?" ketusnya.

"Yang anteng aja napa sih ngantri. Ga usa banyak bacot."

"Hm."

Jaemin tidak suka respon begitu. Apaan hanya mendeham. Ia lalu kembali menghadap semula.

Sampai pada giliran Jaemin. Uangnya kurang ternyata. Maunya gesek kartu debit eh hanya bisa tunai. Jaemin sudah kalang kabut. Ia paling tidak bisa santai kalau urusan uang seperti ini. Jeno yang memerhatikan dari belakang memutar bola matanya dan menyodorkan selembar uang 20 ribu untuk melengkapi yang kurang. Jaemin kaget dan mendelik ke Jeno. Jeno memaksakan tersenyum, matanya ikut. Jaemin kemudian panas.

"M-makasih."

"Hm." Lagi.

"Ish, bisa ga sih ga usah ham hem ham hem."

"Yih, nyolot."

"Aku ganti uangnya."

"Ga usah. Gue masih banyak di bank."

"Sombong banget. Anak siapa sih?!"

Mereka masih ada di depan stand makanan.

"Minggir, gue mau mesen." Dituruti Jaemin.

"Ngapain lo masih disini?" tanya Jeno.

"Nungguin lo. Mau balikin duit." Jawab Jaemin.

"Gue bilang ga perlu."

"Gue maksa."

Fluff (NOMIN)Where stories live. Discover now