0.06

703 36 0
                                    

Satu pesan masuk di hp Jaemin.

Calon Suami: lo lg dmn?

Jaemin: bisa kali ngucapin selamat pagi dulu. Sopan dikit napa.

Calon Suami: selamat pagi tuan putri

Jaemin: selamat pagi dayang

Calon Suami: ngelunjak

Jaemin: salah sendiri

Calon Suami: gue nanya

Jaemin: di apart

Calon Suami: ok

"Ih apaan" gurau Jaemin sambil nyemil krupuk kulit depan tv.

Satu pesan masuk lagi.

Calon Suami: jangan kira gue bakal ke apart lo

Jaemin: GR

"Apa sih maunya." Ia beranjak dari sofa dan mengangkat jemuran. Apapun ia lakukan supaya tidak kesal gara-gara Jeno. Jaemin itu suka beres-beres rumah. Buktinya aja selalu bersih. Sehari bisa nyapu apart 3 kali. Makanya untuk melampiaskan keselnya, ia milih melakukan hal yang disukai.

Ting nong – suara bel pintu

"Bukan Jeno ah ini. Orang dia bilang ga bakal kesini kok."

"Eh ngapain gue ngarep Jeno."

Pintu dibuka dan masuklah Jisung dengan kedua temannya, Chenle dan Lami.

"Kak Mimin!" teriak Chenle.

"Kak Nana!" yang ini Lami.

Jaemin suka dipanggil sama mereka berdua soalnya mereka imut-imut gitu kaya Jisung tapi bakal sebel kalo dipanggil "mimin" soalnya kaya admin online shop.

"Chenle, panggil kak nana atau kak jaemin aja jangan mimin."

"Hahahaha, oke kak mimin!" "UPS!" Chenle sengaja.

"Terserahlah." Jaemin menyuruh mereka masuk dan kembali ke tumpukan pakaian yang baru diambil untuk disortir. Jaemin akan menyetrika bajunya sendiri, sedangkan Jisung akan menyewa jasa setrika diluar. Bocah itu terlalu malas.

"Kak." Panggil Jisung.

"Napa dek?"

"Aku mau nginep di villanya Chenle 3 hari."

"Iya diizinin. Sama Lami juga?"

"Iya, sama temen-temen sekelas juga sih."

"Yaudah, kapan?"

"Besok berangkat."

"Oke."

"Kakk."

"Apalagi?"

"Minta bekel."

"Mama Papa emang belum ngirim duit ke kamu?"

"Udah sih tapi Jisung kan mau nabung buat beli sepatu baru."

"Berapa?"

"500 ribu."

"Gila."

"Kakkkk." Rengek Jisung.

"Nanti kakak transfer."

Jisung memekik senang dan mencium pipi kakaknya lalu pergi ke ruang tamu.

"Untung gue punya duit lebih."

Selang tiga menit, ada dua tangan yang melingkar diperut Jaemin.

"Hei." Sapa Jeno.

"Jeno?"

"Rame banget."

"Ngapain lo disini? Ini juga lepasin ah!" Jaemin melepaskan pautan tangan Jeno. Kemudian berbalik menghadapnya.

"Jual mahal sih lo. Kemarin udah gue cium juga."

"Lo pikir gue murahan gitu? Gampang dideketin? Oh jangan-jangan lo playboy ya."

"Jaem jangan teriak-teriak. Ada anak-anak disini."

"Peduli amat gue. Lo pergi gak sekarang?!"

"Baru juga gue dateng."

"Pergi gak!" Jaemin ngedorong Jeno sampai ke depan pintu apartemen diliatin sama ketiga bocah.

Di depan pintu

"Jangan kira lo bisa dateng seenaknya kesini. Jangan juga hubungin gue lagi!" Jaemin membanting pintu.

Fluff (NOMIN)Where stories live. Discover now