Selesai makan, Jeno mau pamit pulang.
"Jaem, aku pulang ya."
"Ummmmm."
"Kenapa?"
"Kalo aku minta kamu nginep disini, keberatan ga?"
"Kenapa dulu?"
"ISH! Udah sana pergi. Ga mood! Ngeselin!"
Jaemin mendorong-dorong Jeno. Ah ini dejavu bagi mereka. Tapi Jeno kemudian meraih kedua tangan Jaemin dan memeluknya erat kemudian.
"Eh ga boleh dorong-dorong gitu. Iya aku nginep. Kamu juga belum dapet hukuman karena ga nurut aku tadi." Jeno mengecup ubun-ubun Jaemin.
"I-iya. Ayo ke k-kamar." Jaemin menarik tangan Jeno ke kamarnya.
Sial, anak ini aku kira polos. Padahal hukumannya bukan itu. – inner Jeno.
"Aku ke kamar mandi dulu." Ucap Jaemin pelan.
Jeno yang tau itu hanya alasan klise untuk bersiap-siap segera menanggalkan baju dan celananya. Menyisakan boxer hitam yang membalut tubuh berototnya. Ia berbaring terlentang di kasur Jaemin sambil memainkan ponselnya.
Jaemin kembali dan betapa terkejutnya dia.
"JENO!!!!! PAKE BAJUNYA!!!!!!!!!!!!"
YOU ARE READING
Fluff (NOMIN)
FanfictionHanya cerita yang menggemaskan tentang Jeno dan Jaemin. "Uangnya cukup kok, papa." "Kalo ga cukup, pake punya papa aja. Uang Papa kan uang Mama juga." Fanfiction Lee Jeno x Na Jaemin