- prolog -

20.7K 916 134
                                    


"Kak Jisoo, awas!"

Teriakan nyaring Rose membedah kondisi halaman kampus yang sepi. Sedikit dari mahasiswa/i yang berkeliaran disekitar turut panik ketika Rose berlari secepat kilat menghampiri Jisoo setelah meneriakki kakak tingkatnya yang tiba-tiba jatuh dari sepeda tersebut.

Persetan pada sepeda pink yang penyok, hal pertama yang Rose lakukan tentu saja membantu Jisoo berdiri.

"Elo nggak papa kan kak?"tanyanya, merasa bertanggung jawab jika Jisoo sampai kenapa-kenapa. Karena ia sudah lengah dalam mengawasi dan mengajari Jisoo bersepeda.

"Nggak usah panik Ros, aku nggak papa kok"jawab Jisoo dengan cengiran khas.

Rose menghela nafas lega.

"Tapi Ros..."Jisoo kembali bersuara namun menggantung. Arah pandangnya tertuju pada sebuah kendaraan mewah, membuat Rose otomatis menoleh & memandang objek yang sama.

"God sake!"

Rose refleks mengumpat pada ferrari red dengan plat nomor 10-795TY. Mobil seharga langit yang bempernya tergores cukup parah akibat tertubruk sepeda pink Jisoo.

Oh, Rose tak habis pikir hal urgent akan menimpa mereka--ralat, menimpa Jisoo. Mengajarinya naik sepeda di hari senin ternyata sebuah kesalahan fatal. Terlebih Rose memilih halaman belakang kampus yang sering digunakan sebagai tempat parkir pribadi oleh kelima pria yang menamai diri mereka NCT.

"kira-kira yang punya marah nggak ya?"

"bukan marah lagi"kata Rose sambil bergidik ngeri.

Dari kelima kendaraan yang terparkir disana, kenapa Jisoo harus menabrak mobil Taeyong?

Genk NCT memang berisi para berandal yang terkenal keganasannya, tapi ketahuilah jika Lee Taeyong yang paling berbahaya dan wajib dihindari oleh kaum seperti mereka.

Intinya Taeyong itu jahanam. Meskipun terlahir dengan ketampanan diatas rata-rata dan keluarga yang kaya raya.

Hanya perlu memasang telinga untuk tau siapa dirinya, karena seluruh penjuru kampus tak pernah bosan mengabarkan tingkah lakunya. Track record Taeyong sungguh buruk. Berkat itu ia mendapat julukan 'Demon' (iblisnya iblis).

"temuin yuk? Kita ngomong baik-baik, nggak papa kalau emang harus ganti rugi"

Rose menatap Jisoo tak percaya. Sumpah demi apapun, perempuan cantik dihadapannya itu sangat polos & baik. Rose tidak rela kalau Jisoo harus berurusan dengan Taeyong.

"lupain kak, anggep aja nggak terjadi apa-apa"

Rose beralih pada sepeda pink Jisoo. Menurutnya, berlagak seperti tidak terjadi apa-apa adalah solusi terbaik. Tidak akan ada yang berani membuka mulut untuk sekedar mengadu pada Taeyong and the genk. Semenyeramkan itulah mereka.

"gak bisa gitu dong Ros.. Kalau emang kamu nggak mau temenin, aku bisa temuin sendiri. Siapa sih yang punya?"

"kak Jis kenal Lee Taeyong?"pancing Rose."iya, dia yang punya. Bukan manusia tapi iblis brengsek. Gak butuh duit jadi gak mungkin dia minta ganti rugi. Udah lupain aja daripada kak Jis kena masalah nanti"Rose mewanti-wanti.

Jisoo diam dalam pemikirannya sendiri. Ia bukan dinding yang tidak punya telinga. Sama halnya Rose, ia juga mendengar desas-desus tentang Taeyong. Bedanya Jisoo selalu berpikir positif, baginya setiap manusia memiliki sisi yang baik. Terpujilah kedua orangtua Jisoo yang telah menanamkan nilai positif serta norma-norma agama, mengajarkan perbuatan baik serta berani bertanggung jawab. Alhasil, pantang bagi Jisoo untuk lari dari masalah.

DEMON [TRACK series #1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang