Taeyong melampiaskan amarah yang bergemuruh di dalam dadanya dengan merokok dan minum-minuman.
Dalam waktu kurang dari 2 jam, satu bungkus rokok kandas bersama 4 botol alkohol.
Alih-alih membuatnya tenang, Taeyong justru semakin gelisah dan tidak tau harus berbuat apa. Semakin lama dadanya terasa seperti terbakar.
Ini semua karena Jisoo dan Seongwoo.
Entahlah, Taeyong tidak mengerti kenapa foto sialan itu membuatnya uring-uringan.
Sesuatu di dalam diri Taeyong menyangkal bahwa Jisoo tidak akan melakukan hal serendah itu, tapi tubuh dan otak Taeyong menolak untuk mempercayainya.
Amarah yang meledak-ledak telah membutakannya. Yang Taeyong tau hanyalah ia tidak suka pada Seongwoo, ia benci kedekatan Jisoo dengan Seongwoo, benci ketika Jisoo secara terang-terangan lebih membela pria itu dibanding dirinya. Dan yang terakhir, ia marah pada Seongwoo yang berani menyentuh Jisoo.
Sekecil apapun itu, Taeyong tidak bisa terima.
Taeyong bersumpah akan membuat Seongwoo babak belur begitu Seongwoo muncul di hadapannya. Sayang selama dua hari ini, Taeyong sama sekali tidak melihat batang hidung Seongwoo. Membuat kekesalan Taeyong semakin bertambah.
Klek
Pintu markas yang terbuka membuat Taeyong menoleh kearah Jaehyun yang sedang berjalan memasuki markas sambil menggandeng seorang wanita berbusana minim.
"Jae"
Jaehyun yang berniat menggiring wanita itu masuk ke kamar otomatis menghentikan langkah dan menoleh kearah sumber suara yang baru saja menegurnya.
Matanya terbelalak mendapati Taeyong sedang duduk di sofa markas sambil merokok.
Jaehyun menelan ludah dan mengumpat dalam hati. Bisa-bisanya ia percaya pada Johnny yang mengatakan Taeyong tidak akan datang ke kampus hari ini.
Mau bagaimana lagi, nasi sudah menjadi bubur. Akhir-akhir ini mood Taeyong sangat menakutkan, Jaehyun yakin setelah ini ia akan menjadi sasaran amuk Taeyong. Pasalnya Taeyong melarang orang asing masuk ke markas mereka, apalagi yang namanya 'wanita panggilan'.
"Siapa dia?"tanya Taeyong.
"Eh, anu.."Jaehyun gelagapan. Sedangkan wanita yang berdiri disebelahnya tampak percaya diri membalas tatapan Taeyong, bahkan tak segan menggodanya dengan gerakan tubuh."Sorry Yong, gue kira lo gak masuk hari ini"Jaehyun berbasa-basi.
"Lo mau pakai dia?"
"I-iya"jawab Jaehyun, memutuskan untuk mengaku saja. Percuma juga berbohong.
"Cari cewek lain, biar dia sama gue"
Jaehyun tercengang mendengar ucapan Taeyong. Setaunya Taeyong tidak sudi menyentuh wanita yang sudah di tiduri oleh temannya sendiri. Entah Taeyong sadar atau tidak jika wanita yang Jaehyun bawa itu sudah sering menjadi teman tidur Yuta.
"Oke"
Meski di selimuti perasaan bingung sekaligus heran, Jaehyun tetap menurut. Seperti yang ia katakan sebelumnya, mood Taeyong sangat menakutkan, jadi Jaehyun tidak mau mencari gara-gara.
Alhasil, Jaehyun menyerahkan wanita yang dibawanya tersebut kepada Taeyong. Setelah itu ia segera menyingkir dan membiarkan Taeyong melakukan apa saja yang ia mau.
Selepas kepergian Jaehyun, wanita berbusana minim tersebut langsung mengambil langkah menghampiri Taeyong. Tentu saja ia sangat senang mendapatkan pria seperti Taeyong. Jaehyun memang tampan, tapi ketampanan yang Taeyong miliki jauh lebih menggiurkan. Aura dinginnya menjadi daya tarik yang kuat, terutama bagi wanita binal sepertinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEMON [TRACK series #1]
Fanfiction|| COMPLETED ||✔ [18+] Tentang bagaimana Lee Taeyong menghancurkan hidup gadis sepolos Kim Jisoo. @aprilonest [TRACK SERIES #1] TAEYONG-JISOO NC AREA!! 201908--202002