-5- blood

8.1K 801 61
                                    


Semua orang sudah meninggalkan tempat balapan. Kecuali genk NCT yang masih menangani motor Taeyong yang tidak bisa menyala gara-gara jatuh saat balapan.

"Yong"

Yuta memanggil Taeyong yang sejak tadi duduk menunduk sambil meremas jaket kulitnya. Entah sudah berapa jam mereka diam tak berani menegur, memutuskan menunggu emosi Taeyong mereda dengan sendirinya lebih dulu. Juga membiarkan darah yang mengucur dari lengan Taeyong berhenti dan mengering dengan sendirinya.

Taeyong mengangkat wajah menatap Yuta yang baru saja memanggilnya. Sisa-sisa emosi masih terlihat jelas di wajahnya.

"Bawa ke bengkel aja gimana? Gue nggak bisa nemuin letak salahnya dimana"kata Yuta yang sudah cukup lama bergelut dengan kondisi motor Taeyong.

Taeyong hanya mengangguk.

"Jae, tolong telpon abang gue. Suruh kesini ngambil motornya Taeyong"suruh Yuta pada Jaehyun."Hape gue lowbat"

"Oke"

Jaehyun menuruti Yuta. Ia mengambil ponsel, menghubungi kakak Yuta dan menyuruhnya datang ke lokasi mereka.

"Beres, Yut"kata Jaehyun.

Yuta merespon dengan anggukan."Kalian cabut aja duluan, gue disini sampe abang gue dateng"ucapnya kemudian.

"Lo bareng sama gue aja Yong"ajak Johnny."Biar Doyoung sama Jaehyun"

"Gue tetep disini. Kalau kalian mau cabut, cabut aja"tolak Taeyong.

Johnny, Doyoung, Jaehyun dan Yuta kompak melirik Taeyong dengan sorot ngapain-lo-tetep-disini?

"Kalian belum pulang?"

Seseorang melontarkan pertanyaan, membuat genk NCT menoleh dan bertemu dengan Jennie-- si pemegang bendera. Ia berdiri tak jauh dari mereka, dengan bomber jacket yang menutupi bra-nya.

Tak ada yang merespon. Kecuali Taeyong yang tiba-tiba berdiri dan menghampiri gadis itu.

"Yut, pinjem motor lo"serunya pada Yuta.

Yuta bingung dan ingin bertanya, tapi melihat Taeyong yang sepertinya tegesa-gesa membuatnya langsung melemparkan kunci motornya.

Taeyong menangkapnya kemudian naik ke atas motor Yuta.

"Ikut gue."ucapnya setelah menghidupkan mesin motor.

Jennie dengan senang hati ikut naik ke atas motor kemudian duduk di atas boncengan Taeyong.

Setelah itu, suara knalpot motor terdengar meraung-raung.

Taeyong pergi bersama Jennie, dan meninggalkan teman-temannya.




























































Taeyong masih mengemudikan motornya di jalan raya.

Setelah beberapa kilometer, Ia baru menepi. Merasa jaraknya sudah cukup jauh dari tempat balapan dan tidak mungkin terkejar oleh ke empat temannya.

"Kok berhenti?"tanya Jennie sambil melirik kondisi jalan raya yang benar-benar sudah sepi."Lo mau ngajakin gue main disini?"

"Kasih tau dimana markas ikon"

Taeyong menghiraukan Jennie dan mendesaknya dengan pertanyaan setelah turun dari motor.

"Oh, jadi itu tujuan lo bawa gue kesini?"Jennie tersenyum pahit."Percuma lo ke markas ikon. Hanbin sama antek-anteknya pasti udah gangbang cewek lo"

DEMON [TRACK series #1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang