"Brengs*k!"Taeyong mengumpat di dalam markas sambil melesatkan panah lemparnya yang sama sekali tidak mengenai papan target.
Kondisi markas sepi. Johnny, Doyoung, Yuta & Jaehyun sudah pergi 15 menit sebelum jam dinding menunjuk pukul satu.
Sekarang sudah pukul satu lebih 10 menit, dan Jisoo belum juga menunjukkan batang hidungnya. Membuat mood Taeyong yang tadinya bagus menjadi sangat sangat tidak bagus.
"Sial!"
Taeyong mulai putus asa dan meninggalkan permainan yang sejak beberapa menit silam ia mainkan. Pria berambut merah ini kemudian mendaratkan diri diatas sofa sambil mengotak-atik ponselnya.
Mengirim beberapa pesan ancaman untuk gadis bernama Jisoo.
Jangan tanya darimana Taeyong mendapatkan nomor ponsel Jisoo, karena itu adalah hal yang mudah. Dalam kurun waktu kurang dari 10 menit, Taeyong bisa mengetahui apa saja tentang Jisoo. Kepribadiannya, hal yang ia suka, hal yang ia benci, latar belakang keluarganya dan lain sebagainya.
Taeyong tidak memahami kenapa dirinya begitu ambisius. Semua yang ia inginkan harus ia dapatkan. Dan saat ini Taeyong menginginkan Jisoo, gadis polos yang berani mengusik hidupnya.
Taeyong tidak pernah jatuh cinta dan mengenal apa itu cinta. Ia berhubungan dengan wanita hanya untuk nafsu.
Seperti yang Taeyong katakan, ia akan menjadikan Jisoo tempat pelampiasan nafsunya. Tempat bermain-main dikala ia bosan.
Menerima kenyataan jika dirinya lah orang pertama yang menyentuh Jisoo, membuat Taeyong tidak ingin gadis itu disentuh oleh pria lain. Hanya ia satu-satunya yang boleh melakukannya.
Beruntung Taeyong punya video yang bisa dijadikan senjata untuk memeras Jisoo. Meski ia harus terbakar emosi karena Jisoo tak kunjung menampakkan diri setelah di ancam sedemikian gencar.
Jika dalam waktu 5 menit lagi gadis itu belum juga datang, Taeyong akan benar-benar menyebarkan video mereka.
Itu bagus, karena sebelumnya Taeyong tidak pernah mengampuni mereka yang berani melangkahi waktu yang sudah ia tentukan.
Klek
Kepala Taeyong otomatis menoleh kearah pintu yang mendadak terbuka dengan malu-malu.
Itu dia, akhirnya Jisoo muncul.
Taeyong bangkit dari sofa dan melempar ponselnya sembarangan. Ia baru saja berniat menyebarkan video mereka lewat jejaring sosial.
"Telat 15 menit"ucapnya menghakimi.
"Temen-temen kamu kemana?"tanya Jisoo. Memastikan jika dirinya tidak akan dijadikan tontonan lagi.
"Cukup sekali mereka nyaksiin lo terkapar di ranjang gue, kali ini dan seterusnya nggak perlu"
Jisoo menghela nafas berat dan mempertahankan diri tetap berada di ambang pintu. Memaksa Taeyong berjalan menghampirinya kemudian menutup pintu markas menggunakan tangannya sendiri.
Sejurus kemudian, Jisoo dibuat berjengit karena pelukan Taeyong dari belakang. Bukan pelukan mesra, melainkan pelukan paksa. Seperti predator yang berusaha melumpuhkan mangsanya.
"Telat 1 menit lagi, gue jamin hidup lo bakal hancur berantakan"bisik Taeyong.
Jisoo berusaha tetap tenang dengan mengatur pernafasannya yang sedikit terganggu karena pelukan Taeyong.
"Kenapa kamu lakuin ini ke aku?"
Taeyong tertawa mendengar Jisoo begitu putus asa.
"Karena gue tertarik sama lo"
KAMU SEDANG MEMBACA
DEMON [TRACK series #1]
Fanfiction|| COMPLETED ||✔ [18+] Tentang bagaimana Lee Taeyong menghancurkan hidup gadis sepolos Kim Jisoo. @aprilonest [TRACK SERIES #1] TAEYONG-JISOO NC AREA!! 201908--202002