-10- scenario

7.7K 657 66
                                    


"Jisoo.."

Dalam kondisi setengah sadar, Jisoo merasakan sesuatu menyentuh pipinya dan mengelusnya.

"Jis, ayo bangun. Udah malem"

Di susul suara sedu-sedan yang masuk ke ruang dengarnya.

Jisoo berusaha mengumpulkan kesadarannya dengan cara membuka kedua matanya yang terasa begitu berat. Lampu kamar yang tidak seberapa terang menusuk korneanya sesaat setelah matanya terbuka.

Tubuh Jisoo yang terbaring lemah itu kemudian menegang ketika menemukan sosok Seongwoo duduk persis di tepi ranjangnya.

"Seongwoo, ngapain kamu disini?"

Jisoo terkejut sekaligus waspada. Matanya memeriksa sekeliling ruangan untuk memastikan jika ia berada di kediamannya sendiri.

Dan itu benar.

Lalu, bagaimana Seongwoo bisa masuk ke kamarnya dan berada dalam satu ruangan bersamanya?

Seongwoo tersenyum mendengar pertanyaan Jisoo yang sepertinya tidak ingat kronologi sebelum ia pingsan.

"Sorry Jis, gue khawatir karena lo tiba-tiba pergi gitu aja. Jadi gue minta Rose ngasih tau alamat kontrakan lo. Tapi pas gue dateng ke kesini, elo-nya nggak ada"

Penjelasan Seongwoo di dengarkan dengan cermat oleh Jisoo.

"Jadi gue mutusin buat nyari lo kemana-mana, dan nggak taunya gue ketemu lo pas detik-detik lo pingsan di pinggir jalan"

Jisoo merapatkan bibirnya setelah mengingat kejadian sebelum tubuhnya tumbang. Ia pikir Taeyong yang menolongnya, ternyata Seongwoo.

"Gimana ceritanya cewek baik-baik kayak lo bisa mabuk Jis?"tanya Seongwoo simpatik.

Jisoo hanya tersenyum getir. Ia tidak mungkin memberitahu Seongwoo jika dirinya rela menegak beer demi Taeyong. Alangkah bodoh Jisoo di mata Seongwoo nanti. Lagi pula jika Seongwoo sampai tau, maka Rose juga akan mengetahuinya. Jisoo tidak mau itu terjadi.

"Makasih, Seongwoo"ucap Jisoo lantas memaksa tubuh lemasnya turun dari tempat tidur.

"Jis?"

"Ya?"

"Kenapa lo mabuk?"Seongwoo mengulang pertanyaannya, memburu Jisoo dengan rasa penasaran. Pasalnya sebelum jatuh pingsan, Jisoo menyebut nama Taeyong.

"Nggak, nggak kenapa-kenapa"

Jisoo buru-buru menggeleng. Ia kembali merasa tidak nyaman dengan keberadaan Seongwoo. Tidak siap menerima kenyataan jika Seongwoo lah yang sudah mengantarnya ke kontrakan dan menemaninya hingga siuman.

Jisoo tau Seongwoo sudah baik mau menolongnya, tapi akan lebih baik kalau Seongwoo datang bersama Rose. Ia membutuhkan seseorang untuk membantunya mengurus Jisoo yang sedang tidak sadarkan diri.

Tapi nyatanya Seongwoo hanya sendiri, dan pakaian Jisoo sudah bukan pakaian yang ia pakai tadi pagi. Ini membuat Jisoo berpikiran yang tidak-tidak. Ingin bertanya langsung, tapi bibirnya terkatup rapat tak bernyali.

"Seongwoo, lebih baik kamu pulang sekarang. Aku udah nggak papa kok"

Seongwoo mengulum senyum pahit menyadari dirinya baru saja diusir secara halus.

"Agak lamaan boleh ya Jis? Gue udah bikinin sesuatu, kita makan malam bareng"

Raut kecewa tidak bisa Seongwoo sembunyikan saat memohon izin untuk tinggal sedikit lebih lama, membuat Jisoo merasa sudah menjadi orang yang jahat.

DEMON [TRACK series #1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang