05. Letting Go

472 81 11
                                    

Yes I love but I can't
So I am letting you go now and baby one day
When you finally found what you want
And you're ready to open your heart to anyone
Dont push people away again

🌻🌻🌻🌻🌻

Kelana telah menemukan kehidupannya yang baru.

Yang lebih baik, dan tentu saja, membuat gadis itu ada di keadaan lebih baik.

Setidaknya itulah yang Raka dengar.

Raka tidak pernah tau jika mendengar kabar Lana yang sudah jauh lebih baik dari dua tahun lalu akan menjadi sesuatu yang sangat menyesalkan baginya. Tidak pernah tau hingga dirinya merasakan sendiri.

Apalagi dengan sosok baru di samping gadis itu.

Davi, nama lengkapnya adalah Ardavi Mahesa. Berada di usia yang sama dengan Lana, 24 tahun. Bekerja sebagai graphic designer, dan sejak tahun lalu menjadi volunteer di komunitas bernama Holdutight. Hobinya menggambar tentu saja, ia juga suka melukis—melihat betapa banyaknya karya gambar dan lukisannya terpajang di unggahan foto sosial medianya.

"Eh Ka, update story sama Lana dong, dia!" Seru Jasmine sambil terperanjat dari posisinya. Gadis itu awalnya merebahkan tubuhnya di sofa yang sama dengan Raka, namun saat ini posisinya sudah duduk dengan sempurna. Masih dengan mata yang menatap serius layar ponselnya.

"Update apaan lagi, sih?"

"Thank you for today, katanya—pffft macem anak SMP aja, astaga."

Raka mendelik malas melihat Jasmine yang terlihat menahan tawa sambil menutup mulutnya. Tapi tangan panjangnya mencoba meraih ponsel di tangan Jasmine, melihat apa yang baru saja gadis itu lihat. Dasar Raka. Sesebal apapun ia pada tingkah kekanakkan Jasmine, pada akhirnya akan butuh juga.

Soal mencari tau siapa itu Davi misalnya, siapa lagi yang membantu Raka jika bukan Jasmine?

Sepulangnya mengantar Kaira Raka langsung meluncur ke rumah Jasmine—tidak lupa dengan belanjaan ice cream, ciki, dan segala antek-anteknya untuk menyogok gadis yang sudah ia anggap adik sendiri itu.

Jasmine sendiri tidak habis pikir saat mendapati Raka sudah ada di depan rumahnya sambil menjinjing sekantong berisi penuh dengan jajanan. "Mine, tolongin saya cari orang!" Heboh Raka saat Jasmine membuka pintu. Jasmine kira ada orang hilang, tersesat, atau diculik, padahal hanya perkara mencari sosial media orang yang sedang dekat dengan Lana.

"Hhhhhhhhh"

Dengusan kasar keluar dari mulut Raka. Dilemparnya ponsel milik Jasmine asal, tapi sialnya malah tepat mengenai tangan gadis itu. "AW!" Jeritnya kencang. Bukannya bertingkah berlebihan, tapi bahkan Jasmine sendiri tidak pernah menyangka jika tangannya akan sesakit ini saat tertiban ponsel.

"Ih, kalo mau uring-uringan jangan disini ah, sana!" Amuk gadis itu sambil menjorokkan tubuh Raka kesal. Meskipun beberapa detik kemudian malah meminta maaf karena tidak tega melihat wajah frustasi lelaki berbadan tegap itu.

Ini bukan pertama kalinya Raka terlihat kacau di hadapan Jasmine, dan lagi, kacau-nya hari ini terlihat berbeda.

Raka terlihat sangat kacau karena mengurusi Lana yang menurutnya sudah menemukan pengganti Raka. jPadahal ia sendiri yang sering mengatakan pada Jasmine saat awal-awal mereka berkenalan, kalau "jangan terlalu tolol hanya karena cinta-cintaan." Cih, sendirinya!

"Yaudah uring-uringan aja sampe kenyang." Ucap Jasmine sambil beranjak dari sofa yang didudukinya dengan Raka.

"Mau kemana?"

Kelana (On Hold)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang