Will you stay here
A little while
A little while
For me🌻🌻🌻🌻🌻
Raka termenung. Kedua tangan ia gunakan untuk memeluk setir di hadapannya. Menyandarkan sekalian kepalanya disana. Tidak jarang kedua mata Raka tertutup, mencuri-curi waktu tidur. Lalu kembali terbukan dalam beberapa detik.
Lagi, untuk kesekian kalinya Raka menoleh ke arah kirinya.
Seorang gadis yang sedang terlelap dengan rambutnya sendiri menutupi wajahnya.
"Kelana.." sebutnya pelan. Sangat pelan bahkan nyaris tak terdengar oleh telinganya sendiri.
Lelaki itu menyondongkan tubuhnya ke arah Lana, mulai merapikan rambut panjang gadis itu yang menempel secara acak di wajahnya. Air mata yang belum mengering seakan menjadi lem perekat antara wajah Lana dan rambut panjangnya.
Tangan beserta sekujur tubuh Raka membeku saat tiba-tiba ada pergerakan dari Lana. Gadis itu melenguh pelan dan memperbaiki posisinya, masih dengan mata tertutup. Hanya dalam beberapa detik, Lana kembali dalam tidur nyenyaknya. Membuat Raka terkekeh. Mengusap pipinya pelan.
"Dasar Kelana."
Lamunannya kembali membawa Raka ke kejadian di venue. Saat Lana tiba-tiba menangis hebat tanpa Raka tau alasannya. Gadis itu menangis sangat kencang disertai getaran tubuhnya yang juga tak kalah hebat. Karenanya, mereka berdua memilih untuk pulang sebelum guest star terakhir naik ke stage.
Sekitar pukul sebelas malam mereka meninggalkan venue dengan Lana yang masih terguncang. Saat sampai mobil pun, gadis itu tidak mengucapkan satu patah kata pun hingga akhirnya tertidur pulas.
Raka melirik jam tangannya sekilas. Sudah hampir pukul satu dini hari. Mobil Raka masih terparkir tepat di depan kost-an Lana. Tidak berniat pergi, karena pemilik salah satu kamar di tempat itu masih juga tertidur. Mau dibangunkan pun rasanya tidak tega.
"Nghh."
Mata Raka mengerejap ketika mendengar lenguhan keluar dari mulut Lana.
"Hm?" Gadis itu menggumam sambil mengusak matanya sendiri kasar. Satu alisnya terangkat, bertanya pada Raka.
"Kamu udah tidur lebih dari satu jam."
Lana membelalakkan matanya. Tidak ada lagi mata lesu khas orang bangun tidur. Mengetahui fakta bahwa dirinya sudah tidur lama di sini, di mobil milik Raka.
"KOK BISA? Kamu kenapa gak bangunin aku, sih?"
"Saya gak tega."
"Terus sekarang jam ber–ASTAGA!" Lana kembali memekik ketika melihat ponselnya dan mengetahui jika ini sudah masuk pukul satu dini hari.
Raka hanya tertawa melihat Lana yang tiba-tiba panik. Gadisnya sangat lucu jika sedang panik seperti sekarang.
Eh, apa? Gadisnya?
Berani-beraninya menganggap Lana seperti itu. Padahal meresmikan hubungan saja belum. Gadisnya, gadisnya.
"Yaudah turun sekarang, gih! Lanjutin tidurnya."
Lana memicingkan mata. "Ngusir nih, ceritanya?"
"Iya. Sana."
Bukannya segera pergi dari mobil, Lana malah terdiam dengan tekukan di bibirnya. Memainkan jari-jarinya asal.
"Something wrong?"
Perlahan, mata gadis itu menatap Raka lekat. Hanya menatap Raka untuk beberapa saat. Tanpa melakulan apa-apa. Sampai akhirnya, tangannya meraih tangan Raka yang terasa sangat dingin. Digenggamnya oleh kedua tangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kelana (On Hold)
FanfictionJejak, tanda, alur cerita, dan Kelana. Since April 2019.