15...Kebenaran tentang Dika

51 26 3
                                    

"Udah sampai nih!"
Ucap Dika kepada Fika yang dari tadi diam entah mengapa.

"Fikaa... Woy!"

"Hey.. Lo itu ngapai... "

Belum saja Dika melanjutkan perkataannya, Dika menoleh kebelakang dan ternyata Fika tertidur di bahu Dika.

"Ya ampun, untung aja lo gak jatuh, bisa kerepotan gue!"

Gumam Dika sambil merubah posisinya untuk menurunkan Fika.

Puk...puk...puk!

"Fik, bangun!"
Dika menepuk pipi Fika agar dia segera bangun.

"Mmmm.. Udah sampe?"
Fika terbangun setengah sadar sambil menguap.

"Udah dari tadi, Fikaa."
Dika terkekeh melihat tingkah lucunya si Fika.

Seketika Fika menurunkan badannya di atas motor Dika.

Tak lama, seorang laki-laki keluar dari gerbang rumah Fika,

"Kak Yo!"

Dika tersentak kaget, melihat seseorang laki-laki itu.

"Dika!"

Kak Yo pun juga menunjukkan jarinya ke arah Dika.

Tak lama, merekapun berpelukan seakan-akan sudah beberapa lama tidak bertemu.

"Eh, kalaian udah kenal?"
Tanya Fika kebingungan.

"Udah dong Fik, Dika inikan temen kakak dulu pas karate."

"Ha? Karate?"
Fika merasa bingung apa yang dibilang kakaknya itu, padahal semenjak kenal Dika, Fika belum tahu kalau selain jago basket, ternyata Dika juga jago karate.

"Hehehe, udah lah Kak Yo kalau muji-mujinya."
Ucap Dika terkekeh.

"Makasih loh Dik, udah nganterin Fika pulang."
Kak Yo berterimakasih kepada Dika.

"Iya, sama-sama, Kak."
Ucap Dika tersenyum.

"Yaudah deh kak, Fika mau masuk dulu! Udah ngantuk!"
Ucap Fika yang dari tadi terus-terusan menguap.

"Loh, nggak suruh Dika buat masuk?"
Ucap Kak Yolanda kepada Fika.

"Kakak aja deh yang suruh tu anak masuk!"
Fika menjawab perkataan kakaknya dengan sebal.

Sementara Kak Yo cuma bisa membalasnya dengan tertawa.

"Yuk! Masuk aja Dik!"
Kak Yo memberi tawaran untuk Dika.

"Eee.. Enggak uu.. "
Belum saja Dika melanjutkan perkataannya, tangan Dika sudah digandeng masuk oleh Kak Yo.

Di dalam rumah Fika yang bertepatan di ruang tamu, Kak Yo dan Dika berbincang-bincang soal karatenya yang pernah dulu ia ikuti.
Sambil bercanda gurau, seorang wanita menghampiri mereka dengan membawa dua cangkir teh hangat.

"Silahkan, diminum tehnya!"
Ucap wanita tersebut dengan senyuman.

"Gak usah repot-repot, tante."
Ucap Dika sambil terseyum tipis.

"Oh, iya. Nak Dika ini temannya Fika ya?"
Tanya ibu Fika atau yang kerap di panggil Bu Sarah.

"Iya, tante."
Dika menjawabnya dengan senyumannya lagi.

"Temen apa temen nih!"
Canda Kak Yo kepada Dika.

Sementara Dika beserta Bu Sarah cuma bisa tertawa.

Tak lama mereka berbincang, akhirnya Dika pamit pulang, kebetuan hari udah mulai sore.

"Kak Yo, pamit duluan!"
Ucap Dika kepada Kak Yo.

"Yoi, bro!"
Jawab Kak Yo sambil memegang pundak Dika.

Baru saja Dika ingin menyalakan mesinnya, Kak Yo menepuk pundak Dika lagi.

"Jagain adek gue ya! Kalau lo emang bisa!"

Ucapan Kak Yo membuat Dika terkaget, apa maksudnya dari semua itu?, sementara Dika cuma bisa membalasnya dengan menganggukkan kepalannya dan tersenyum ke arah Kak Yo.

Bonus Pict:

Yolanda Breynanda (Kak Yo)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Yolanda Breynanda (Kak Yo)

Maap ya kalau cuma sedikiiit..
Jangan lupa vote dan comentnya ya

(20)

Dika X FikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang