Bukannya gantungin, tapi butuh waktu untuk menjawab ini semua. 💦
Kriing...
Bel tanda masuk telah berbunyi, semua siswa hendak pergi ke kelasnya masing-masing.
Di kelas XI IPA 1, Fika dan Deva meluangkan waktunya untuk berbincang-bincang karena Bu Guru yang tak kunjung datang.
Sementara Dika dan Rifki, yang duduknya dibelakang Fika dan Deva hanya menatap mereka dengan melongo.
"Emang kenapa sih Rif, cewek itu suka banget ngegosip?"
Ujar Dika dengan nada suaranya tinggi agar Fika dan Deva tersindir."Tau tuh?!"
Jawab Rifki yang mengabaikan Dika.Aelah, nih anak gak peka banget sih, kalau soal nyindir cewek?!
Gumam Dika sambil menata kesabarannya."Siapa yang gosip, jangan sok tau!"
Ucap Deva melirik sinis ke arah Dika.
Sementara Fika, hanya mengabaikan Dika."Fik Fika, hoy!"
Dika menjahili Fika yang sibuk berbincang dengan Deva."Hm?"
Jawab Fika malas."Ikut gue yuk!"
Dika tiba-tiba menarik tangan Fika."Kemanaa, eh!"
Jawab Fika dengan melepas tangan Dika."Udah, ikut aja!"
Dika membawa Fika ke sebuah ruang UKS, Fika kebingungan, apakah Dika sedang sakit?.
"Lo sakit?"
Tanya Fika kepada Dika.Dika menjawabnya dengan menganggukkan kepalanya.
"Sakit apa? Kayaknya lo sehat-sehat aja tuh!"
Tanya Fika sekali lagi, dengan memasangkan wajah khawatirnya."Sakit apa? jawab! Sakit gigi? Sakit perut? Atau lo habis berantem lagi? Kan gue udah bilang jangan berantem! Tapi kok gak ada yang benjol sih? Owh, gue tau, paling lo sakit..."
Belum saja Fika melanjutkan bicaranya, tangan Dika memegang tangan Fika dan menaruhnya di daerah dada sebelah kiri Dika.
"Hm, sakitnya disini."
Fika tidak berfikir panjang, malah memasang wajah khawatirnya lagi.
Dika pun sudah merasa bahwa Fika akan mengerti tentang kodenya tadi."Ya ampun, lo jantungan?"
Tanya Fika dengan wajah lebih khawatir.Dika hanya memasangkan muka datarnya kepada Fika. Merasa jengkel, karena Fika yang tidak peka dari tadi.
"Gue sakit hati!"
Ucap Dika masih memasangkan muka datarnya."Oh, l...lo sakit hati? Kok lo masuk sekolah sih! Gue anterin lo kerumah sakit sekarang!"
Fika bergegas membawa Dika keluar UKS, tak disangka, Dika menarik kuat tangan Fika, hingga membuat keduanya bertapap-tatapan sangat dekat.
Fika hanya menatap Dika dengan terkaget, sampai tak bisa bernafas sedikitpun.
"Lo gak usah sok gak ngerti! Gue sakit hati karena dari kemarin lo ngabaikan gue!"
Ucap Dika menatap bola mata Fika."G...gue gak ngabaikan lo."
Jawab Fika dengan gugup."Dan, gue sekarang cuma minta kepastian dari lo, gue emang beneran sayang sama lo. Tolong, jangan gantungin gue, Fik."
Keheningan terjadi saat Dika mengungkapkan perasaan kedua kalinya ke Fika. Tak menjawab apapun, Fika hanya menatap Dika dengan muka yang masih gugup, sampai keringat dingin membasahi bajunya.
Ckrek...
Keheningan mereka pun larut saat suara pintu UKS terbuka.
"Ish, berduaannya nanti aja! Kalian sudah dipanggal bu guru tuh dikelas!"
Tangan Dika yang sedang mencekal tangan Fika sontak ia lepas karena melihat Deva yang tiba-tiba memanggilnya.
"Lo ngagetin aja sih, Dev!"
Ucap Dika memutar bola matanya kesal.Sementara Fika masih menatap Dika dengan wajah kebingungan.
"Udah, tatap-tatapannya nanti aja, sekarang belajar dulu!"
Ucap Dika sambil mencubit pipi Fika gemas."Ish, baperan lo!"
Balas Fika, kemudian ia menyusul Deva dari belakang.Vote dan coment nyaa jangan lupaa 😂
🌷🌷🌷
Guys, izin promot nih ye 😂
Gak papa kan?
Iya, gak papa kok, santai aja 😂
Mau promot ig saya ya,
Jangan lupa follow,yang mau folback, silakan dm aja.
⤵
Ig:deaga_diss(29)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dika X Fika
Teen Fiction[Sebelum membaca, don't forget follow me] "Ih, lo ngeselin banget sih, Dik! Kenapa sih, gue harus ketemu cowok ngeselin kaya lo!" Fika, gadis manis yang jago banget nyembuhin orang.. Maksudnya ngobatin hehehe:v... Benci sekali ketika dia mendengar k...