16...Tanpa disengaja

47 20 10
                                    

"Huaaammmm"

Fika menguap kemudian melihat jam dinding yang terpasang di kamarnya. Memang sedikit buram setelah bangun tidur, tapi Fika sudah peka kalau jam menunjukkan pukul 16.30

"What? Ya ampun udah jam segini!"
Gumam Fika sambil beranjak cepat dari tempat tidurnya.

Kemudian Fika terburu-buru mandi dan melaksankan sholat asharnya.

Sesudah itu, Suara handphone terdengar di telinga Fika,

Devaaa♡

Hallo? Ada apa Dev?

Fik!
Nanti ikut gue ya!

Kemana?

Jalan-jalan
Gue penat
dirumah terus

Iya-iya
tapi jalan-jalannya
kemana?

Oh, iya
kebetulan dideket
rumah gue ada pasar
malam nih!
gue belum sempat
kesitu sih!
kesana aja yok Fik!

Iya-iya
Nanti jam 7 aja ya

Okedeh,
gue tunggu Fikaa!

Heemm..

Dimatikan.

Jam sudah menunjukkan pukul tujuh kurang 15 menit, Fika kemudian segera ganti baju untuk jalan sama Deva nanti.

"Assalamualaikum mah, Fika berangkat dulu!"
Ucap Fika kepada ibunya.

"Waalaikumsalam.. Hati-hati ya nak!"
Jawab ibu Fika sambil mengecup kening anaknya.

Tak butuh waktu lama, Fika tiba di rumah Deva. Setelah menemui Ibunya Deva, Fika segera masuk ke kamar Deva.

Tok...tok...tok.
Devaa..

Deva sudah mengira kalau itu suaranya Fika, kemudian Deva membuka pintunya.

"Nanti kita jalan kaki aja ya Fik! Lagian deket tuh!"
Ucap Deva sambil merapikan rambutnya.

"Iya-iya, Devaa!"

Setelah beberapa menit, Fika pamit kepada ibunya Deva.

Di sepanjang perjalanan, Deva selalu mengoceh tentang kedekatannya dengan Rifki, memang sudah dekat sih, tapi Rifki gak pernah kasih Deva kepastian.

Setelah 10 menit mereka berjalan, sudah nampak keramaian di seberang jalan, mereka sudah sampai dan nampak gembira ingin sekali cepat masuk ke dalam pasar malam itu.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dika X FikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang