1

14.4K 80 7
                                    

Hari ini aku dan mas hakim liburan ke rumah embah ku untuk bersilaturahmi lebaran. Kebetulan mas hakim libur panjang jadi sekalian kita berlibur agak lama. Oiyaa kenalin, aku Ana istrinya mas Hakim. Kita kenal dari jamanny masih kuliah di Bandung, setiap kita mau pulang sering pulang bareng, kita satu kota, bulan lahir kita sama, idung kita juga sama (sama sama mancungnya hehe). Mas hakim ngga ganteng, ngga cakep, ngga manis, biasa biasa aja. Tapi temen temen aku bilang mas hakim manis dan ganteng, ah abaikan.

Lanjut yaa, mas hakim orang nya cuek, ngomongnya irit, ngga ngrokok, ngga peka tapi perhatian, kalo kemana mana sama mas hakim rasanya nyaman dan aman. Jadi aku merasa terlindungi hehe. Gatau kenapa ya aku mau nikah sama mas hakim haha. Singkat cerita, dulu aku kenal mas hakim dari kuliah, satu kampus beda fakultas. Setelah 5 tahun kita kenal tiba tiba mas hakim ngelamar aku, karna kita dulu nya temenan, tau baik buruknya jadi aku terima deh. Ini tahun kedua setelah kita menikah, kita menikah dibulan kelahiran kita, ditanggal kelahiran aku. Tapi di tahun ini kita belum percayai untuk dapat momongan, semoga ditahun ketiga pernikahan kita Sang Pencipta mempercayai kita untuk dapat momongan yaa. Aamiin. Mas hakim sangat menginginkan nya, tapi karna belum rezekinya jadi kita hanya bisa berusaha dan berdoa.

"Mau makan siang apa mas?" tanyaku. Mas hakim lagi main game handphone nya di teras rumah setelah berbincangbincang dengan sanak saudara

"Mie kuah + telor". Tuh kan jawaban nya singkat padat dan jelas

"Ish mie lagi mie lagi, ngga baik tau mas keseringan makan mie. Embah uda masakin banyak macem, mas ngga ada yang suka emang?"

"Engga"

"Cobain dulu deh yaa, opor nya? Ato rendangnya? Rendang nya enak lho mas" tawarku ke mas hakim

"Yaudah iya. Kamu uda makan?"

"Beluum, maka nya ayok makan"

"Bentar game nya seru"

"Uda ah, yuk makan. Laper nih mas" aku menarik tangan mas hakim

"Bentar lagi"

"Ish sekarang. Nanti masuk angin lho"

"Kan ada kamu"

"Ngga"

"Buruan mas, makan siang dulu. Uda jam 2, mas harusnya makan jam 12" lanjut ku

"Tanggung na"

"Makan sekarang mas"

"..."

"Maaaas ayok"

"..."

"Mass"

"..."

"Yauda aku makan dulu an ya". Aku meninggal kan mas hakim sendirian di teras, paling juga nanti nyusulin ke meja makan

30 menit kemudian

"Ya ampun mas, belum makan?" tanyaku duduk disamping mas hakim sambil membawa minuman

"Tanggung na" mas hakim masih fokus sama game nya

"Dari tadi tanggung tanggung mulu. Makan mas, nanti masuk angin"

Coretan Garis MerahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang