3

7.5K 63 0
                                    

"Assalamu'alaikum mas!" terdengar jelas suara semangat ana

"Wa'alikumussalam, kenapa na?"

"Mas jadi pulang hari ini?"

"Jadi dong, ini mas uda dijalan"

"O yauda deh, kalo uda nyampe stasiun telpon ana ya. Pasti ana jemput"

"Siap bos"

Lumayan lama ana menunggu mas hakim datang. Hampir 30 menit ana menunggu di stasiun. Orang yang ditunggu tunggu akhirnya datang juga dan langsung cus pulang. Ku lihat mas hakim nampak sekali kecapean. Sepanjang jalan pulang pun, mas hakim tertidur pulas disamping ku.

Pas nyampe rumah, seperti biasa aku nanyain mau makan apa. Katanya uda makan di kereta, okeey, hati tenang

"Mas mandi dulu gih"

"Mana anduknya" jawabnya lemas karna ngantuk

"Uda ana siapin semua di kamar mandi"

Tanpa babibu mas hakim langsung mandi secepat kilat. Aku tau pasti kedinginan. Aku yang lagi duduk di samping ranjang terkaget kaget lihat mas hakim lari, loncat ke springbed, menutupi badanya dengan selimut

"Kenapa si mas? Kaget tau"

"Dii-dii-ngiiin na"

"Mau ana buatin jahe hangat?"

"Ng-ngga usah"

"Yauda mas tidur aja"

Aku liat mas hakim tidur pules rasanya jadi ikut ngantuk. Aku menyusul mas hakim tidur di sebelahnya, ku peluk dengan selimut tebalnya. Hmm berasa tenang setelah hampir 3 hari ditinggal mas hakim. Sepertinya suhu badan mas hakim sedikit beda, lebih panas dari biasanya. Apa mas hakim demam? Batinku. Tapi sudah lah yaa, liat mas hakim tidur nyenyak pun aku senang haha

------------------

"Mas cfd yuk, olahraga"

"Hm"

"Cfd ayok" ajak ku menarik tangan mas hakim

"Kamu aja"

"Ngga. Sama mas ayok ahh" ku tarik tarik tangannya biar bangun

Emang nih manusia nggada peka peka nya, padahal kan pengen jalan jalan gitu kek anak muda baru pacaran.

Tiba tiba ujan turun deres dan sepatu yang uda aku siapin kehujanan karna aku taro diluar

"Yaah, pupus sudah. Ngga jadi cfd"

"Yauda deh aku bantu mamah masak aja"

"Masak apa mah?" tanya ku menghampiri mamah di dapur

"Rendang kesukaan papa. Kamu mau kemana uda siap jam segini?"

"Mau car free day mah rencananya. Eh taunya ujan"

"Hakim mana? Belum bangun?"

"Uda mah, tapi tidur lagi. Kecapean keknya bolak balik bandung"

"Bikinin wedang jahe aja deh na, buat suami kamu. Ini biar mamah aja yang masak"

"Siap"

Aku taro wedang jahe di nakas, paling juga tar lagi mas hakim bangun. Daripada aku diem ngga ada kerjaan, mending aku nyuci baju.

Rasanya cape sekali, nyuci baju orang rumah. Walopun pake mesin cuci, tetep aja capek meres cuciannya. Belum lagi baju ku basah juga, jadi ganti baju lagi

"Belum bangun mas?" tanyaku setelah ganti baju di kamar

"Kenapa ci kenapa? Cape yaa? Sarapan dulu yuuk" mas hakim hanya diam walopun sebenernya uda bangun, cuma merem mereman aja. Saking gemes nya aku ikut tiduran disamping mas hakim sambil ku peluk kenceeeng

Coretan Garis MerahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang