*******Sinar matahari pagi menerobos masuk kedalam kamar yang langsung mengenai wajah Shane yang tengah tertidur.
Shane mengernyitkan matanya. dengan perlahan dia membuka mata. Shane bangkit kemudian duduk. Dia melihat kesamping lalu keseliling kamarnya mencari keberadaan bella. Shane tidak menemukan keberadaan Bella dikamarnya.
Shane kemudian turun dari ranjangnya lalu berjalan menuju kamar mandi.
15 menit kemudian
Shane keluar dari kamar mandi lalu mengganti bajunya. Setelah Menganti baju Shane pergi keluar kamar untuk mencari keberadaan bella.
Shane melihat bella tidak ada di ruang tamu kemudia dia pergi ke dapur. Di dapur,Shane melihat bella tengah memasak dan pergi menghampirinya.
" Pagi Shane " sapa Bella berusaha bersikap seperti biasanya.
Shane hanya mengangguk. Ia kemudian duduk di kursi Maja makan. Mata Shane bengkak akibat menagis semalam.
Bella terus bercerita mencairkan suasana di ingin supaya pikiran Shane teralihkan.
" Kau tau.." Bella berbalik, ia melihat Shane menjatuhkan air matanya. Ia buru-buru mematikan kompor dan menghampiri Shane
" Hey tidak apa-apa " kata Bella menenangkan shane, ia memelukku dan menepuk-nepuk punggung Shane.
" Tidak apa-apa, jangan dipikirkan biarlah semuanya berlalu. " Kata Bella
" Kau tahu hidupmu masih panjang, kau harus kuat ada aku dan mom yang selalu bersamamu ok.." tambah Bella
Kemudian Bella melepaskan pelukannya, dia menangkup wajah Shane lalu mengelap air mata Shane dengan ibu jarinya.
" Berhentilah menagis ok Hem ...." Kata Bella
" Sekarang tersenyum ok ... Lupakan semuanya " kata Bella sambil membentuk senyuman di wajah shane dengan jarinya
" Kau akan membuat ku sedih kalau kau terus menagis" tambah Bella
" Jadi berhentilah menagis Shane "
" Tersenyum " kata Bella sambil menghapus air mata shane.
Namun Shane malah menghambur kepelukan Bella ia membenamkan dirinya diperlukan Bella
Melihat itu Bella menghela nafasnya
" It's ok Shane " katannya sambil mengelus punggung Shane. Ia menengadahkan kepalanya ke Langit-langit apartemen berharap air matanya tidak jatuh. Kemudian ia menunduk. Ia terus menghibur Shane.
Dilain tempat
Di ruangan presiden direktur Grayson company . Devanio sedang duduk di kursi kebesarannya. saat ini dia mengunakan setelan jas mewah berwarna hitam yang sangat cocok dengannya.Devanio sedang memperhatikan laptopnya. jari-jari panjangnya mengetuk-ngetuk meja kerjanya dengan elegan.
Devanio memperhatikan leptonya yang menampilkan sebuah ruangan yang berisi beberapa karyawannya dia melihat sebuah meja kosong.
Kemudian dia menelpon Niel asistennya. Tak lama kemudian Niel memasuki ruangannya.
" Tuan " sapanya hormat
" Pergi ke divisi pemasaran, beritahu manager. dia tidak akan bekerja beberapa hari kedepan " kata Devanio dengan suara baritonnya
" Baik tuan " kemudian Niel pergi ke divisi pemasaran.
Dia tahu siapa yang tuannya maksud. Dia tahu semua yang dilakukan tuannya bahkan ia bisa menebak apa yang terjadi di apartemen shane semalam. Semalaman dia menuggu Devanio didepan apartemen Shane dan Devanio baru turun hampir jam 6 pagi. sekarang dia yakin dengan tebakannya karena sekarang Shane tidak masuk kerja.

KAMU SEDANG MEMBACA
SHANE
Romansa" Terimakasih Tuhan karena kau tidak meninggalkan aku sepenuhnya. Setidaknya kau masih kasihan padaku kemudian memberiku alasan untuk melanjutkan hidupku " Shane Adriana Shane Adriana gadis cantik berusia 21 tahun asal Indonesia. Dia merupakan gadis...