l i m a b e l a s

2K 91 1
                                    

Assalamualaikum teman teman🍭

Dara menghempaskan tubuh nya di sofa ruang tamu. Hari yang sangat melelahkan bagi Dara. Dasar dodit sialan memang!

"HUEEEE GUE CAPEK! LELAH HAYATI HUEE!!" Teriak nya kencang sehingga membuat kucing peliharaan abang nya itu terkejut.

"Apa lo kucing sialan?! Gak tau apa gue capek pake banget! Lo sih enak tiduran di sini seharian!" Omel nya kepada kucing yang tidak bersalah itu.

Dara mengambil bantal sofa lalu melemparkan asal bantal itu. Hari ini ia sangat lelah terhadap hidup nya. Lelah jiwa,hati,fisik dan otak. Dirinya butuh teman untuk di ajak bicara. Tapi siapa? Tidak mungkin Key,dia saja sedang sibuk.

Arga? Ah kenapa harus Arga yang ada di otak Dara. Lagian tidak mungkin cowo sialan itu mau menemani nya.

"Kira kira kalau gue telepon Arga di angkat gak ya?" Tanya nya pada dirinya sendiri.

"Pasti di angkat lah gue kan jodoh nya masa gak di angkat" Gumam Dara. Lalu ia mengeluarkan ponsel yang berada di saku rok. Di buka nya ponsel lalu di carinya kontak Arga.

Klikk

"Semoga aja di ang--"

'Halo?'

'E--eh iya halo'

'Ngapain?'

'Hah?'

'Ck! Lo ngapain nelpon bodoh!'

Dara memanyunkan bibir nya kesal. Mengapa Arga selalu kasar pada nya? Dasar cowo sialan memang.

'Gue gabut Ar'

'Apa urusan nya sama gue!'

'Tolong pungut gue kemana aja asal jangan ke pelaminan gue belum siap'

Terdengar hembusan nafas dari arah sebrang telpon milik Dara.

'Intinya aja gak usah basa basi'

'Ajak gue keluar rumah,gue bosen di kamar terus'

Dara diam sejenak menunggu balasan dari Arga. Seperti nya Arga tidak mau mengajak Dara jalan jalan keluar. Dara menghembuskan nafas nya pelan. Lagian apa yang di harapkan oleh nya?

'Kalau lo gak mau jug--'

'5 menit gue kesana'

Tutt

"DEMI APA ARGA MAU?!" Heboh Dara kegirangan.

Oke anggap saja dirinya sangat lebay. Sangat sangat sangat lebay.

Dara menatap kucing yang berada di kaki nya. "Gue mau kencan dulu ya cing,hati hati lo di sini takut di gondol kolong wewe"

***

Dara menatap kesal pria yang berada di hadapan nya ini. Sudah 2 jam Dara diam seperti orang bisu,bahkan rasa nya ia ingin menangis kencang dengan keadaan ini.

"Sampai kapan lo main game terus Arga?!" Decak nya kesal.

Arga menghentikan game nya sebentar. "Kenapa?"

"Lo itu niat gak sih ajak gue jalan?"

"Gak"

Dara semakin kesal di buat nya. Pria macam apa dia ini? Mengapa sangat menyebalkan sekali.

"Gue marah sama lo!" Ketus Dara membuang muka. Marah? Hahaha mana bisa ia marah kepada pria kampret ini.

"Gak peduli"

Kalimat itu sukses membuat darah yang berada di tubuh Dara hampir keluar. MENGAPA ARGA SANGAT MENYEBALKAN?! PRIA MACAM APA DIA INI?

"Lo jahat sama gue! Gue makin benci sama lo! Lo cowo paling jahat yang gue kenal!" Dara menatap Arga. Mata nya sudah berkaca kaca ingin menangis. Sakit hati dedek banggg.

Arga tertawa pelan. Gadis di hadapan nya ini sungguh lucu. "Gue gak ngapa ngapain lo,jadi gue gak jahat"

"Bagi gue lo jahat hiks" Air mata nya sudah jatuh. Dara terisak pelan. Ia kira hari ini akan menjadi hari yang sangat menyenangkan. Tapi ternyata dugaan nya salah.

Arga membuang nafas nya pelan. Ia tidak tega melihat gadis nya ini menangis. Apa lagi karena dirinya. "Lo mau kemana? Nanti gue anterin"

Dara menatap Arga sendu. "Gue mau pergi yang jauh kalau bisa gak usah pulang"

"Sini gue bunuh" Dara sontak melotot. Benar benar sudah gila.

"Lo beneran ma--mau bunuh gue?" Tanya Dara takut.

"Gila! Mana mungkin gue bunuh lo" Dara bernafas lega. Bisa saja kan cowok kampret ini membunuh nya?

"Arga" Panggil Dara.

"Kenapa?"

"Pacaran yuk" Anggap saja Dara sudah gila. Sehingga ia tidak sadar dengan ucapan nya itu.

"Lo jelek ogah gue pacaran sama lo". Perkataan Arga sontak membuat Dara kesal. Cantik gini di bilang jelek.

"Kenapa lo nyebelin banget sih?!"

"Dari lahir" jawab nya enteng.

"Gue sebel sama lo! Mending gitu tadi gue sama Bisma aja jalan jalan" Ketus Dara.

Arga menoleh sesaat. Bisma? Bahkan pria itu lebih gila dari nya. Mungkin tingkat kegilaan nya sudah di luar batas.

"Gak nanya"

Dara tidak membalas perkataan Arga. Ia harus mengalah dalam hal seperti ini. Lagian jika terus terusan berdebat dengan pria kampret ini tidak akan pernah selesai selesai. Ia yakin itu.

Dara melihat lihat sekitar taman. Saat ini mereka sedang duduk santai di sebuah taman komplek rumah Dara. Jarak antara taman dengan rumah Dara lumayan dekat. Dara menyipitkan mata nya ketika pandangan nya beralih ke seseorang yang sedang berpelukan.

"Kok kaya kenal ya tapi siapa?" Gumam nya pelan. Dara terus menyipitkan mata nya untuk memastikan siapa orang itu.

Wajah nya seperti... "GEFAN?!"

***

Yuhuuuuuu udah lama aku gak update.
Terakhir update pas lebaran wkwkwk.

Aku mau ngucapin terimakasih banyak sama pembaca setia Arga yang udah nunggu nunggu update an Arga.

Aku usahain bakalan update 2× per minggu.

Tunggu Arga di part selanjut nya!!

ARGA [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang