Caramel "05"

793 25 14
                                    

" Rasa itu telah lama hadir,  hanya saja keberanianku hanya seperti api yang padam tertiup angin"

Happy Reading 💙

Deringan alarm membuat caramel terbangun.  Dia mengerjap -ngerjapkan matanya . Kemudian dia memutuskan untuk mandi. 

Sekitar 10 menit caramel sudah mandi.  Cepat mungkin untuk perempuan yang mementingkan perawatan tubuhnya.  Tapi caramel? Yah mengertilah bahwa caramel cuek terhadap semua itu.  Mungkin suatu saat nanti caramel akan mencoba menjadi perempuan yang seperti itu.

Caramel sudah siap dengan seragam sekolahnya.  Dia menyisir rambutnya kemudian menyangklotkan tasnya di kedua bahunya.  Pakai bedak?  Itu bukan caramel sekali. Tapi caramel sudah cukup cantik tanpa polesan apapun.  Tanpa make up kulit caramel terbilang bisa di ajak kompromi.  Bagaimana tidak?  Tanpa make up caramel sudah putih.  Mungkin kulit caramel menurun dari mamanya.

Caramel langsung menuju kamar kevin.  Abangnya ini mungkin masih tertidur,  tidak biasanya begini.  Abangnya pasti akan membangunkannya di pagi hari.  Tapi kali ini, caramel yang harus membangunkan kevin.

Tok tok tok

" bang " teriak caramel sambil mengetuk pintu.

Tak lama kemudian keluar kevin dengan muka bantalnya.

" tumbenan udah bangun?  " tanya kevin dengan suara serak khas orang bangun tidur.

" iyalah " sahut caramel sengit.
" ga kuliah bang? "lanjut caramel.

" iya kuliah,  mau bareng? " tawar kevin.

Tapi kemarin keenan bilang keenan akan menjemputnya,  bagaimana dia bilang kepada kevin. Padahal kemarin caramel ingin sekali menolak ajakan keenan.  Tapi laki - laki itu seperti terlihat memaksa.

" ehm bang,  gue dijemput nanti sama temen " jelas caramel.

" laki apa perempuan? "tanya kevin penuh selidik.

" cowok bang" caramel takut kevin akan memarahinya.

" oh yaudah,  gue mandi dulu.  Lo sarapan duluan aja " ujar kevin langsung menutup pintu kamarnya.

Caramel terlihat bingung.  Kenapa kevin tidak memarahinya?  Padahal yang menjemput caramel itu laki - laki.  Catat yaa laki - laki. 

Caramel cuek dan kangsung menuruni tangga kemudian menuju meja makan.  Dia melihat bi siti sedang menyiapkan makanan.

" sarapan dulu non?  " tanya bi siti tersenyum.

" masak apa bi?  " tanya caramel.

"  capcay,  omelet, sama sayur sop"

" tumben masak omelet bi?  "tanya caramel.Biasanya bi siti memasak omelet hanya untuk kevin.  Abangnya itu sangat menyukai omelet.

" den kevin yang minta " jelas bi siti.

Sudah caramel duga.Caramel hanya mengangguk dan mulai duduk memakan sarapan paginya.

Selesai caramel makan,  bel rumah caramel berhunyi.

" biar bi siti yang bukain non" ujar bi siti yang diangguki oleh caramel .

CaramelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang