Para bodyguard itu membawa Hyunjin ke ruangan Appanya.
"Hyunjin, tolonglah appa! Perusahaan kita bisa bangkrut" Appanya sangat jarang berbicara lemah lembut seperti ini padanya. Hampir tidak pernah.
"Kamu harus membatalkan pernikahan Nancy dengan pasangannya anak dari pemilik HM Corp. Bisakah kamu mengabulkan satu keinginan Appa"
"Aku tidak menyukainya"
"Kamu bisa berpura-pura menyukainya"
Tiba-tiba kata-kata Yeji tadi terlintas di ingatannya.
Jadilah Hyunjin seperti yang kamu mau, maka kamu bisa bahagia
"Aku muak berpura-pura, kalian tidak pernah memahamiku dan selalu menyuruhku berpura-pura. Aku tidak mau"
Satu tamparan kuat mengenai pipi Hyunjin, perih kembali ia rasakan.
"Aku permisi" Hyunjin berusaha berjalan dengan cepat walaupun ia lemas. Ia pergi ke kamarnya, untuk mengganti bajunya dan mengambil tasnya lalu mengemas beberapa barangnya yang penting.
Saat Appanya melihatnya menuruni tangga dengan membawa tasnya, emosi appanya semakin meningkat.
"TUTUP SEMUA AKSES, JAGA SEMUA PINTU JANGAN SAMPAI HYUNJIN KABUR!"
Hyunjin berusaha berlari walaupun kepalanya sangat sakit. Ia pergi ke garasi dan mengambil motornya. Garasi hampir ditutup seorang penjaga tetapi Hyunjin melewatinya dengan menancap gas kencang. Dan ketika di gerbang Hyunjin dicegat oleh tiga orang bodyguard.
Hyunjin pun turun dan menghantukkan kepalanya yang tertutup helm dengan kepala salah satu bodyguard sementara yang dua lainnya memegang tangannya kuat. Hyunjin melawan sekuat tenaganya dengan menyikut kedua wajah bodyguard itu dan siku tajamnya mengenai mata mereka. Mereka kesakitan dan tidak bisa melihat. Hyunjin memanfaatkan waktunya sebaik mungkin dengan cepat naik ke motornya dan menancap gas dengan kencang, mereka bertiga tidak bisa mengejar Hyunjin.
Satu mobil yang berisi bodyguard mengejar motor Hyunjin dengan kecepatan tinggi. Hyunjin yang melihat itu dari kaca spionnya membelah jalanan dengan kecepatan tinggi juga. Ia tidak mau sampai tertangkap dengan orang-orang appanya. Bisa-bisa kata bahagia tidak ada dalam kamus hidupnya.
Dengan lihai Hyunjin melewati mobil-mobil yang mengapitnya. Sehingga mereka kehilangan jejak Hyunjin. Hyunjin lalu mengendarai motornya sejauh mungkin. Tiba-tiba sakit kepala hebat menyerangnya dan ia hampir kehilangan kendali jika saja ia terlambat sedikit untuk menekan remnya.
Hyunjin yang berusaha menahan sakit kepalanya langsung menghubungi Yeji. Yeji langsung menjawab panggilannya.
"Ji tolong aku!" Hyunjin langsung membagikan lokasinya pada Yeji.
"Iya, aku ke sana sekarang"
***Yeji menemukan Hyunjin yang setengah sadar terduduk di pinggir jalan. Ia langsung memapahnya ke dalam mobilnya.
"Kita harus pergi ke tempat yang jauh" ucap Hyunjin pelan. Yeji lalu memakaikan sabuk pengaman ke Hyunjin. Dan menjalankan mobilnya.
Ia berniat membawa Hyunjin ke tempat yang jauh. Ke Jeju.
Yeji sesekali menoleh ke sampingnya. Hyunjin tampak memegang kepala dan meringis.
"Hyunjin, apa kita perlu ke rumah sakit dulu?"
"Ga usah, pesan tiket pesawat aja"
"Jika kita tidak pergi, appa bisa menemukanku"
KAMU SEDANG MEMBACA
Are You Mine? [ Hyunjin ❣ Yeji ]
Fanfiction#1st in 2hwang 190708 #1st in illness 191025 #3rd in 2hwang 200425 #4th in depression 210616 #9 in depression 210610 Buku ke-2 dari My Hyunjin Yeji yang menemukan seseorang yang rupanya seperti Hyunjin, kekasihnya yang telah tiada tetapi sifatnya...