New Life

969 110 24
                                    

Sore itu mereka berjalan-jalan di sekitar taman rumah sakit. Yeji membantu Hyunjin berjalan dengan memegang tangannya. Dengan begitu kuatnya Yeji menahan tubuh Hyunjin agar tidak terjatuh saat kaki Hyunjin tiba-tiba melemas. Ia langsung menatap wajah indah yang berada di sampingnya. Terjatuh kembali dengan sosok baik hati itu.

"Hyunjin, apa sebaiknya kamu berhenti dulu. Sepertinya kamu masih sangat lemas" Yeji menoleh ke Hyunjin dan ia bingung melihat Hyunjin yang terlihat begitu serius menatapnya.

Setelahnya Hyunjin mengangguk.

Yeji kembali membantu Hyunjin berjalan menuju sebuah kursi di taman. Dan sekali lagi Hyunjin memperhatikan Yeji yang tersenyum kepadanya.

Yeji benar-benar cantik

"Akhirnya kamu menghirup udara segar juga setelah beberapa bulan terbaring di sana"

Hyunjin ikue tersenyum, ia merasa senang. Seakan sebuah taman tumbuh di hatinya yang gersang.

Sementara Yeji begitu bingung dengan Hyunjin yang terus memberinya tatapan aneh. Seperti banyak pertanyaan yang tersimpan di balik tatapan itu.

Mereka saling bertatapan selama beberapa detik sampai tangan Yeji terulur memegang wajah Hyunjin dan memberinya kecupan singkat di bibirnya.

Aku sangat merindukanmu yang dulu Hyunjin

Deg

Hyunjin terkejut, sangat terkejut tetapi...
Ia menyukainya, sangat menyukainya sampai jantungnya berdebar dan ia menginginkan itu lebih.

Yeji melihat wajah pucat Hyunjin terlihat panik dan Hyunjin memegang dadanya.

"Kenapa kamu menciumku?" tanyanya dengan suaranya yang sedikit bergetar.

Aku merindukanmu

Sangat

Aku ingin berada di pelukan hangatmu saat ini juga

Yeji tidak menjawab, ia hanya memeluk Hyunjin dari samping dan menyadarkan kepalanya di lengan atas Hyunjin.

Hyunjin terpaku kembali tetapi ia tidak menolaknya. Ia menikmati getaran-getaran di hatinya yang membuatnya nyaman.

Aku tidak peduli apa yang Hyunjin pikirkan, aku hanya sungguh merindukannya

***

Saat malam hari, Yeji masih menemani Hyunjin di ruang rawatnya. Hyunjin terus bertanya tentang dirinya dan Yeji mau tidak mau membuka ingatannya saat bersama Hyunjinnya dahulu. Ia hanya tidak ingin mengingatkan tentang apa yang pernah terjadi pada mereka karena itu lebih baik membicarakan Hyunjin yang telah tiada.

"Ah benarkah? Aku ingin punya kekasih sepertinya juga"

"Aku juga, aku ingin kembali ke saat itu, saat dimana aku tidak kenal dengan apa yang disebut masalah, saat-saat paling indah, karena yang aku tahu hanya aku dan dirinya"

Are You Mine? [ Hyunjin ❣ Yeji ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang