5 | The Movement

4.9K 983 135
                                    

"Eh itu Park Chaeyoung yang tadi pagi, bukan?"

Helaan nafas terhembus pelan dari mulut Chaeyoung. Lagi, entah sudah berapa puluh kali ia mendengar bisikan yang sama tentang dirinya setiap ia muncul di permukaan umum dalam sehari ini. Kalau saja bukan karena admin dramakampus.id yang bisa-bisanya memposting video pertengkarannya dengan Bambam tanpa pikir panjang, mungkin perkara kecil ini tidak menjadi hal besar dan ia bisa bernafas dengan tenang sekarang.

"Napa lu nunduk?" bingung Mingyu melihat Chaeyoung yang terus menunduk di sebelahnya.

"Lo gak lihat? Orang-orang lagi pada lihatin gue." Jawab Chaeyoung setengah berbisik. "Gara-gara video drama gue"

Mingyu melirik sekilas ke arah orang-orang yang tengah menatap Chaeyoung dari belakang. "Udah, nggak usah dipikirin, lama-lama orang juga lupa. Lo bersikap biasa aja. Mereka malah seneng kalo lihat elo bereaksi." katanya sembari mengangkat dagu Chaeyoung.

Tadinya Chaeyoung mau mengomel karena perbuatan Mingyu itu, tapi perkataan cowok itu membuatnya berpikir dua kali. Iya juga sih, ada benarnya. Mungkin mereka lagi senang melihat dirinya sedang menghindari tatapan mereka saat ini dan malah ingin menjadi-jadi. Jadi apa gunanya menunduk?

Mencoba untuk tidak menghiraukan mereka, Chaeyoung pun segera mengambil sebungkus sandwich, satu kotak susu, dan sebuah apel dari konter ke nampannya, berbeda dengan Mingyu yang menciduk segala macam makanan dengan porsi besar ke nampannya. Well, ia tidak ingin menu yang banyak-banyak untuk makan siang ini, hanya sekedar menemani Mingyu yang kelaparan gara-gara habis bermimpi buruk itu, sementara Lisa dan Jungkook memilih menetap di gazebo karena mereka terlalu malas ke kantin-sebenarnya dia juga malas ke kantin, tapi kasihan Mingyu, nanti kelihatan banget jomblonya kalau makan di kantin sendirian.

Beres memilih makanan dan membayarnya di kasir, Chaeyoung dan Mingyu segera mencari tempat duduk. Untungnya saat ini kantin tampak lengang jadi mereka bisa mendapatkan meja mudah. Mereka duduk di meja yang tak terlalu jauh dari mereka dan mulai menikmati makan siang.

"Lihat tuh si freak. Sekarang lagi sibuk natap pensil dan nganggurin makanannya" bisik Mingyu, menginteruspi Chaeyoung yang hendak melahap sandwichnya.

Chaeyoung mengikuti arah pandang Mingyu yang tertuju ke belakang, lantas mendapati Jung Jaehyun berada di meja paling sudut-sedang sibuk menatap pensil seperti yang Mingyu katakan. Gadis itu mendengus. "Lo nggak ada bedanya ya sama Bambam. Dia itu punya nama, dan dia adalah Jung Jaehyun. Bukan freak!"

Mingyu sempat terdiam mendengar itu. "I-iye iyee... galak amat sih, Buk?" herannya.

"Haruskah kita duduk disana dan nemenin dia?" tanya Chaeyoung tiba-tiba yang bikin Mingyu mengernyit.

"Hah? Ngapain? Ogah gue mah" jawabnya dengan cepat.

"Astaga, memangnya kenapa sih? Takut banget perasaan. Padahal cuma duduk sebelahan doang."

"Lo nggak takut karena udah pernah ngomong sama dia. Kalau gue belum pernah-"

"Ya maka dari itu lo harus duduk di sebelah dia buat bisa ngomong! Lagian kita kan satu kelompok sama dia untuk tugasnya Pak Siwon. Masa lo mau diem-dieman sepanjang nugas? Dewasa dikit dong, gausah kayak anak kecil."

Bola mata Mingyu berotasi. "Iyee dah serah lu. Tapi lo duluan yang duduk sama dia, entar baru gue susul"

Chaeyoung berdecak mendapati Mingyu yang masih saja menyebalkan setelah ia bujuk itu, tapi setidaknya cowok itu sudah setuju. Yah, demi kelancaran tugas kelompoknya, apa boleh buat?

Sesuai persyaratan cowok itu, Chaeyoung pun beranjak dari kursi sambil membawa nampannya menghampiri Jaehyung yang berada di meja paling sudut. Jaehyun tampak sama seperti kemarin-sedang menatap benda di depannya dengan begitu fokus sampai-sampai melupakan sekitarnya. Gadis itu bahkan berani bertaruh, makanan disebelahnya pasti sudah dingin karena dianggurkan begitu saja. Ia sangat bingung. Mengapa Jaehyun suka sekali menatap barang di depannya?

Let Out The BeastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang