"2,5k words in this chapter! Ayo vote & spam comment lagi saya suka" -caplang
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•••
Dug... dug.. dug..
Sebuah suara yang berasal dari luar kamar membangunkan Park Chanyeol.
Lelaki itu menoleh, lalu sedetik kemudian menahan nafasnya tatkala menangkap sebuah bayangan terlintas di celah bawah pintu-seperti ada orang yang baru saja lewat di depan kamarnya.
Sebenarnya hal mistis itu kerap terjadi, namun kali ini ada sesuatu yang menggerakkan Chanyeol sehingga alih-alih mengabaikan, iapun memilih untuk menegakkan tubuhnya perlahan dan beranjak dari kasur, memastikan keadaan luar.
Saat itu jam menunjukkan pukul satu pagi. Dan hal pertama yang ia temukan saat keluar dari kamar adalah pintu kamar Chaeyoung-yang berhadapan dengan kamarnya-terbuka lebar dan tampak kasur di dalamnya kosong.
"Chaeng?" panggil Chanyeol sembari mengedarkan pandangannya, mencari keberadaan adiknya itu.
Hening. Tak ada sahutan.
Chanyeol memasuki kamar Chaeyoung, kosong melompong. Chanyeol mencoba menuruni tangga dan mencarinya di setiap sudut lantai bawah, namun tetap tidak bertemu dengannya. Kemana adiknya itu?
Sampai ketika pandangannya tertuju ke lorong halaman belakang...
Dari kejauhan lelaki jakung itu melihat pintu basement terbuka. Dahinya mengernyit bingung, siapa pula yang membuka pintu itu pagi buta begini?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Penasaran, Chanyeol pun melangkah menghampiri pintu basement tersebut, suara derap kakinya menggema keras saking mencekamnya keheningan. Ia sudah akan menutup pintu tersebut ketika tiba disana, namun yang terjadi, ia justru terkejut mendapati Chaeyoung berada di tengah anak tangga basement. Entah bagaimana.
"Chaeyoung?" bingungnya.
Gadis itu tak menggubris, masih setia membelakanginya, lalu tiba-tiba kakinya bergerak menuruni anak tangga.
