Chapter 6

552 83 37
                                    

"Aku tak tahu entah sampai kapan kenyataan pahit ini akan berakhir"

~~~

Hari ini Sehun dan Irene sudah bersiap-siap akan pergi ke Paris. Mereka akan berbulan madu ke kota Fashion itu. Saat ini mereka berudua sudah tiba di bandara Internasional Incheon.

Kedua orangtua Sehun dan Irene tidak dapat menemani mereka lantaran keempatnya tidak ingin mengganggu waktu Sehun dan Irene untuk berduaan.

Ketika mereka sudah berada didalam pesawat, tidak ada yang berniat ingin membuka percakapan. Irene merasa canggung dengan suasana saat ini. Dia ingin sekali mengobrol dengan sehun, tapi ia yakin jika pria albino itu tidak akan menanggapinya.

Akhirnya, ia memilih untuk tidur sambil mendengarkan lagu melalui headset nya. Lebih baik dia tidur daripada melamun seperti orang bodoh.

Sementara Sehun, pria itu memilih untuk memainkan laptop nya sambil mengerjakan pekerjaannya yang masih terbengkalai. Ia rasa, lebih baik seperti itu daripada harus membuang waktu dengan tidur di dalam pesawat.

Saat ini mereka sudah tiba di bandara Charles de Gaulle. Bandara ini terletak di kota Paris. Irene tersenyum lebar ketika melihat tempat ini. Sudah lama ia tidak berkunjung ke tempat ini. Terakhir kali, saat Jaehyun mengajaknya untuk merayakan ulang tahun nya yang ke-17. Itu sudah 3 tahun berlalu.

"Sehun-ah" panggil seseorang yang berhasil mengalihkan atensi Irene untuk melihat siapa orang itu.

Seketika senyum lebar yang sedari tadi ia perlihatkan mendadak luntur. Mata nya menatap tidak suka orang itu. Krystal sudah sampai duluan ternyata.

"Aku sudah lama menunggu mu" kata Krystal sambil bergelayut manja di lengan kekar Sehun. Sehun hanya tersenyum tipis setelah memberikan sebuah kecupan ringan pada bibir kekasihnya itu. Dan semua itu dilakukannya didepan Irene. Catat! Depan Irene.

"Sayang, aku lelah. Aku ingin segera beristirahat" ucap Krystal.

"Baiklah. Kita langsung ke hotel saja" jawab Sehun.

Sedangkan Irene, gadis itu hanya bisa memutar jengah bola matanya. Ia muak melihat interaksi keduanya. Ia ingin cepat-cepat sampai hotel dan masuk kamar agar ia tidak melihat pasangan gila ini.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Ketiga nya sudah sampai di hotel Pullman Paris Tour Eiffel. Hotel itu sangat berdekatan dengan letak menara Eiffel. Bahkan para tamu hotel dapat menikmati keindahan menara itu dari balik jendela.

Sehun memesan kamar terpisah antara dirinya dengan Irene. Ia tidak mau jika gadis itu jadi pengganggu disaat dirinya dan kekasihnya sedang bermesraan. Gadis itu selalu menjadi benalu dalam hidup nya.

Irene yang mengetahui kamarnya akan terpisah dengan pria itu hanya bisa menghela napas pelan. Ia sudah menebak jika hal ini akan terjadi. Sehun akan memilih wanita itu daripada dirinya.

"Ini acara bulan madu ku. Tapi kenapa aku yang malah terasingkan?" ucapnya pada diri sendiri. Ia segera berlalu pergi untuk memasuki kamar yang telah dipesankan Sehun untuk nya. Biarlah kedua makhluk itu menikmati waktu mereka.

Setibanya dikamar, Irene memandang takjub isi kamar hotel tersebut dengan mulut terbuka. Matanya berbinar melihat dekorasi yang disediakan oleh pihak hotel. Ia menjelajah seluruh isi ruangan, mulai dari kasur, sofa, kamar mandi, hingga terakhir jendela kamar tersebut.

It's Okay, It's LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang