Chapter 8

569 75 10
                                    

"Pada dasarnya, aku terlahir untuk selalu mengalah. Tidakkah takdir begitu kejam padaku?"



Seulgi merasa panik dan juga khawatir ketika Irene datang dengan air mata yang mengalir. Dia penasaran dengan apa yang sedang terjadi oleh gadis Bae itu. Firasat nya mengatakan jika ini ada sangkut-pautnya dengan Sehun.

"Ada apa denganmu, Irene-ah?" tanyanya sambil menguncang pelan bahu Irene. Namun Irene hanya diam tak menjawab pertanyaan sahabatnya itu. Ia terus saja menangis sambil terisak. Seulgi pun merasa kesal karena ia malah diabaikan oleh Irene.

"Hey, Irene?! Kenapa kau menangis, hah?!" ucap nya sedikit emosi.

"Aku......... Hiks....... Aku......."

"Kau kenapa? Ceritakan padaku" kata Seulgi dengan lembut. Ia harus bisa menahan emosinya.

"Aku...... Hiks....... Aku....... Aku bertengkar dengan Sehun" ucap Irene sambil terisak.

"Apa yang dilakukan Sehun padamu?"

"Dia memintaku untuk memasak sesuatu dan menyulap apartemen kami jadi tempat yang romantis. Awalnya kupikir itu untuk kami berdua. Ternyata dia menyiapkan itu untuk ulang tahun Krystal. Aku jelas tidak terima jika dia meminta ku untuk melakukan itu semua. Aku bukan pembantu mereka. Akhirnya aku marah kepada Sehun dan mengatakan Krystal wanita murahan. Namun, Sehun menamparku karena aku mengatai kekasihnya. Hatiku sakit, Seulgi-ah" ucap gadis itu panjang lebar.

"Apa?! Dia menamparmu? Lagi? Apa dia punya hati? Bagaimana bisa ia melakukan kekerasan fisik padamu?" kata Seulgi emosi.

"Seulgi-ah, aku sungguh lelah dengan kehidupan ku. Aku ingin menyerah saja. Tapi aku takut membuat eomma kecewa" kata nya sedih.

"Jika kau terluka, untuk apa bertahan, Irene? Katakan saja pada eomma mu. Katakan jika kau tak sanggup lagi"

"Aku pernah mengucapkan itu pada eomma. Tapi dia malah menyuruh ku untuk bertahan agar keluarga kami tidak malu" ucap Irene.

"Lalu kau harus apa lagi? Jujur saja, aku sakit hati ketika harus melihatmu bersedih. Irene ku yang dulu adalah orang yang ceria. Lalu sekarang dia berubah menjadi pemurung. Bahkan ia sering mengeluarkan air mata. Sahabat macam apa aku ini, ketika sahabat nya sedang bersedih ia bahkan tak bisa berbuat apa-apa?" ucap seulgi sambil menangis. Ia merutuki dirinya sendiri yang tak bisa membantu Irene.

"Aku....... Aku........ Hikkksss...... Sakit melihat mu seperti itu" ucap Seulgi menangis lalu memeluk tubuh Irene. Mereka sama-sama menangis sambil berpelukan layaknya teletubies.







Drrt drrtt drrtt

Ponsel Sehun bergetar menandakan adanya panggilan masuk. Ia memutar malas kedua bola matanya saat tahu yang menelepon adalah Jaehyun, kakak iparnya.

"Ada apa?" tanyanya tanpa menunjukkan rasa hormatnya pada Jaehyun.

"Aku ingin bertemu dengan mu. Datanglah ke kantorku" ucapnya tanpa menunggu jawaban Sehun.

"Astaga. Apa lagi yang diinginkan orang gila ini" monolog Sehun.



Sesampainya dikantor Jaehyun, Sehun langsung masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. Dia benar-benar tak sopan pada kakak iparnya itu.

It's Okay, It's LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang