"Tenang saja. Aku tidak selemah itu. Aku tidak semudah itu melepaskanmu. Aku akan tetap bertahan, camkan itu!"
~~~
Di lain tempat, Irene tampak berlari dengan kencang. Ia tidak berhenti sama sekali berlari menjauh dari tempat itu. Peluh menentes di seluruh wajahnya. Namun ia tidak merasa kelelahan sedikit pun.
Awan semakin menghitam dengan sendirinya, suara jangkrik berkumandang dimana-mana. Hutan itu terkesan semakin horor dari sebelumnya.
Tapi ia tidak boleh takut! Ada jiwa yang sedang menunggunya.
Dalam pelariannya, Matanya melihat seberkas cahaya bersinar terang diujung sana. Irene yakin itu bisa menghantarkannya kembali untuk pulang.
Irene tersenyum lebar saat membayangkan dirinya dapat bertemu kembali dengan Sehun. Ia ingin mengucapkan kalimat betapa dia sangat mencintai pria Oh itu. Sejauh ini, ia memang belum mengatakannya kan?
Namun, dibalik semak belukar datang lah seekor harimau yang menatapnya dengan tatapan laparnya, membuat Irene menegang ditempat. Ia kembali takut.
Kembali ia berlari, lebih kencang dari sebelumnya. Ia harus selamat.
Ternyata harimau itu ikut berlari mengejarnya. Membuat Irene menjerit sambil menangis dengan hebat. Larinya tidak seberapa dengan kecepatan lari harimau itu.
Cahaya itu semakin tampak jelas terlihat, namun dia sudah mulai merasa kelelahan. Ia menoleh ke belakang, ternyata harimau itu juga semakin mendekat.
Langkah nya mulai tertatih namun tetap berusaha menggapai cahaya itu.
Jaraknya dengan cahaya itu sekitar satu meter lagi, namun harimau itu juga semakin mendekat.
Ketika hendak sampai, ia malah terjatuh. Tubuhnya mulai melemah. Kepalanya ia angkat perlahan menatap cahaya itu. Cahaya itu ternyata mulai memudar.
Irene kembali menangis karena merasa tidak ada harapan lagi. Wajahnya menampakkan raut sendu. Mungkin Tuhan memang sudah memanggilnya.
Matanya perlahan tertutup karena merasa tidak sanggup lagi. Namun, sebuah jeritan yang sangat familiar ditelinganya kembali menyadarkannya. Jeritan itu terdengar seperti jeritan kehilangan. Dan ia tahu, bahwa Sehun kesakitan karena kehilangannya.
Hatinya ikut sakit saat mendengar jeritan tak berdaya dari suaminya. Ia harus kembali. Perlahan matanya kembali terbuka menatap cahaya itu yang untung nya masih tersisa.
Ia mengulurkan tangannya mencoba menggapai cahaya itu. Sekuat tenaga ia menggapainya, namun suara auman harimau membuat nya tersadar. Sial! Bagaimana bisa ia melupakan hewan laknat itu?
Dia mulai merangkak sambil tetap mengulurkan tangannya. Sedikit lagi jemarinya dapat menyentuh cahaya itu.
Dengan kekuatan terakhir, ia menolak tubuhnya kedepan hingga tangannya berhasil menyentuh cahaya itu. Tubuhnya seperti terombang-ambing didalam pusaran cahaya itu. Ia berhasil lari tempat terkutuk itu!
🌸🌸🌸
Suara monitor kembali berbunyi normal membuat Baekhyun menatap Irene. Ia mengucek matanya karena melihat air mata turun dari kedua sudut mata Irene.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Okay, It's Love
Romance"Aku mencintaimu. Aku tidak peduli apapun yang kau lakukan kepadaku, karena aku mencintaimu. Tapi tolong, jangan terlalu menyakitiku karena aku tidak tau sampai kapan aku harus bertahan. Semua orang pasti memiliki titik jenuh" -Bae Irene "Berhenti b...