Chapter 3

587 74 8
                                    

"Untuk pertama kalinya aku merasa jika diriku kurang beruntung"

~~~

Terhitung sudah sebulan umur pernikahan Sehun dan Irene. Namun, hubungan mereka tidak mengalami perubahan. Yang ada Sehun semakin berbuat sesuka hati nya. Sudah dua minggu belakangan ini dia selalu pulang larut malam dengan kondisi mabuk. Ia selalu pulang dengan aroma alkohol dimana-mana.

Sejujurnya, Irene tidak ingin ambil pusing. Toh, ia juga tidak mencintai suaminya. Lebih tepatnya belum mencintai. Tidak tau kalau nanti sore. Jadi untuk apa peduli?

Contoh nya seperti tadi malam. Pria itu pulang sangat larut malam dipapah oleh sahabatnya yang diketahui bernama Chanyeol. Entahlah, Sejujurnya Irene merasa sedikit khawatir melihat keadaan suaminya ini. Ingat! Hanya sedikit!
Mari lupakan perilaku suami nya untuk saat ini.

Sekarang, Irene sedang berdiri di pinggir sungai Han. Dia melihat sungai itu dalam diam. Sebenarnya, pikiran nya sedang tidak tertuju pada
Sungai itu melainkan pada kehidupannya yang sangat berubah.

Dulu, ia tidak pernah merasakan kesepian saat ia masih tinggal bersama orang tuanya. Walaupun orangtua dan kakak nya sibuk mengurus pekerjaan, tetapi mereka akan punya waktu jika itu menyangkut Irene. Mereka akan siap mendengar seluruh coletehan gadis manis ini tanpa merasa bosan.

Namun berbeda dengan sekarang semenjak ia tidak berstatus single lagi. Benar-benar berubah 180°.

"Hidup ku benar-benar pahit sekarang. Semua nya terasa sangat berbeda. Andai saja aku kabur waktu acara pernikahan itu, aku jamin nasib ku tidak seburuk sekarang" ucap nya dengan pandangan yang mulai berkaca-kaca sambil melihat indah nya sungai Han.

"Ah, ini sudah jam 5 sore. Sebaiknya, aku pulang saja" katanya pada dirinya sendiri lalu segera bergegas pergi meninggalkan sungai itu.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Sayang, ada apa dengan ekprsesimu itu?" tanya chanyeol pada seulgi kekasih nya. Ia merasa ada yang salah dengan ekspresi gadis nya ini.

Saat ini mereka sedang duduk dibangku taman yang berada tak jauh dari apartemen seulgi.

"Hmmm.... Tidak apa-apa. Aku hanya kepikiran pada sahabat ku saja" kata seulgi yang masih memasang tampang sedih nya.

"Kenapa dengan sahabat mu?"

"Akhir-akhir ini aku sering melihat raut wajah nya yang murung. Aku tidak tau apa yang sedang dipikirkannya. Dia membuat ku khawatir"

"Apa kau tidak mau bertanya langsung padanya? Jika kau khawatir cobalah bertanya langsung padanya. Jika tidak kau akan semakin penasaran"

"Entahlah. Setiap aku menyinggung tentang suami nya, ekpresi nya langsung berubah. Aku yakin ini ada hubungannya dengan pria itu" ucap seulgi sambil menghela napas nya.

"Teman mu sudah menikah?" yang dibalas anggukan oleh seulgi.

"Lebih tepatnya dia dijodohkan oleh orangtuanya. Sebenarnya, dia sangat menolak permintaan orangtuanya, tapi karena ia tidak tega dengan ibunya yang terus memohon, akhirnya ia menerima juga"

"Wah, ada-ada saja ya orangtua zaman sekarang. Masih saja mereka menggunakan cara kuno itu. Tapi, ngomong-ngomong, sahabat ku juga ada yang dijodohkan, dan dia juga menentang perjodohan itu karena ia masih mencintai mantan kekasih nya. Padahal, mantan kekasih nya dulu pernah menghianati nya" ucap Chanyeol.

It's Okay, It's LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang