Chapter 13

719 72 23
                                    

"Benar kata orang. Cinta dapat merusak logika. Dan aku tidak dapat memungkiri itu semua, karena aku sendiri telah mengalaminya."

~~~


Sudah 3 hari sejak kejadian itu, namun Sehun sama sekali tidak menunjukkan adanya perubahan. Malahan dia semakin dingin bahkan menoleh sekilas kepada Irene saja pun ia tidak sudi.

Irene sudah berkali-kali mencoba untuk mengajak pria itu bicara. Namun ia selalu diabaikan bahkan tidak dianggap. Irene benar-benar sudah tidak tahan. Ia tidak tahu mengapa Sehun bersikap seperti ini. Pria itu bersikap layaknya seorang gadis yang direbut paksa keperawanannya, lalu setelah itu malah mendiami sang pelaku pemerkosaan. Seperti dalam cerita wattpad saja!

Hari ini Irene bertekad ingin membuat Sehun mau berbicara padanya. Ia harus tahu dimana letak kesalahannya, lalu meminta maaf agar permasalahan cepat selesai. Ia tidak tahan jika Sehun selalu mengabaikannya.

Wanita itu berniat untuk menyajikan makanan lezat andalannya, dan menatanya di atas meja serapih mungkin agar Sehun mau menyentuhnya. Tak lupa ia juga harus menyalakan lilin aroma agar makan malam kali ini terkesan lebih romantis.

Irene melirik ke arah jam dinding dan menyadari bahwa sebentar lagi pria itu Pasti pulang. Dia harus mandi sekarang juga, supaya terlihat cantik dimata Sehun.

Tak berapa lama kemudian, ia sudah selesai. Irene mendengar suara bahwa ada seseorang yang sedang memasukkan passwor pintu. Ia merasa senang dan yakin bahwa Sehun lah yang datang. Ia segera berlari menuju pintu, bersiap-siap menyambut kedatangan Sehun. Matanya berbinar dan senyuman lebar tetap terlukis diwajah cantik itu.

Namun, senyum itu lenyap seketika saat mengetahui bahwa Sehun tidak datang sendirian, namun bersama sang kekasih, Krystal. Wajah Irene berubah masam, lagi-lagi rencananya hancur berantakan.

Sehun dan Krystal masuk begitu saja, tanpa memghiraukan kehadiran Irene. Mereka berjalan ke arah dapur, dan Irene dapat mendengar pekikan senang dari Krystal. Ia yakin bahwa wanita itu melihat hasil karya nya diatas meja.

"Apa kau menyuruhnya untuk menyiapkan ini untukku?" tanya Krystal antusias.

Sehun melirik sekilas Irene lalu tersenyum tipis pada Krystal. Irene merasa kesal dan menatap tajam wanita gila itu.

"Bukan untukmu." katanya dingin.

Krystal menaikkan sebelah alisnya, menatap Irene bingung. Lalu tersenyum tipis.

"Kau menyiapkan nya untuk dua orang saja. Kau kan tidak memiliki pasangan, jadi biarkan aku dan Sehun saja yang mencicipi nya." kata Krystal enteng.

"Ini untukku dan Sehun. Aku tidak akan pernah berbuat baik padamu, dasar wanita murahan." sinis Irene membuat Sehun menatapnya dengan tajam.

"Irene..."

Irene memutar bola matanya. Ia yakin sebentar lagi pria itu akan mengamuk. Liat saja warna wajah nya yang memerah, benar-benar siap memangsa.

"Apa?" sahut Irene dengan nada ketus.

"Jaga ucapanmu."

"Aku hanya mengatakan nya sesuai dengan fakta. Jadi ucapan mana yang harus aku jaga?" tantang Irene.

"Bae Irene..." Sehun menggeram rendah membuat siapa saja tahu bahwa pria ini sedang menahan emosinya.

It's Okay, It's LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang