[28] Angry Trixie

2.5K 295 215
                                    

Vote sblm membaca, komen ugha ya 😘😚😗

Pamela's POV

Aku memejamkan mataku, rintihan kenikmatan bercampur erangan kesakitanku. Disaat Harry menyentakkan senjatanya didalamku, saat itu pula Aku seperti melayang hingga menyentuh langit. Aku menggigit bibir bawah ku menahan nyeri pada rahimku saat miliknya menyentak kian dalam dan kasar, "pelan-pelan, rahimku sakit, nghh" ujarku dan mencengkram lengannya, tak lama ujung jari kakiku mengerut saat merasakan geli yang amat sangat yang berasal dari pangkal paha ku.

Harry berhenti sebentar, tanpa melepaskan dirinya dari dalam diriku, Dia menunduk melihatku yang terduduk diatas wastafel dan ia berdiri didepanku. "Maaf, apakah terlalu sakit? Nyeri?" tanyanya, jarinya ia gunakan untuk menyentuh milikku, mengeceknya dan Aku menggeleng, sesungguhnya rasa sakit itu hanya sedikit muncul saat ia menyentak dalam.

"Pelan-pelan saja, jangan terburu-buru," ujarku dan dia mengangguk mengerti.

Dirinya mengambil rambut rambutku yang berserakan dipipiku dan ia sembunyikan dibelakang telingaku, lalu ia mengecup dahiku sebentar membuat mataku terpejam. "Jika sakit lagi, tegur aku," ujarnya dan Aku mengangguk mengerti.

"Ayo," ujarku dan ia bergerak kembali. Aliran-aliran itu kembali memenuhi diriku dan mereka bangkit membuat darahku seperti mendidih didalam tubuhku. Panas bercampur dingin. Sensitif namun sangat nikmat di waktu bersamaan.

Disaat diriku dan Harry mulai mengerang keras, mendesah, disaat itu pula kami harus menahannya. Sedari tadi pintu kamar mandi seperti di goyang dan gong-gongan Trixie tidak ada hentinya saat ia mendengar suara erangan kami berdua dari dalam.

Harry memutar miliknya didalamku, disaat itu pula Aku benar-benar tidak bisa menahan erangan kenikmatan ini. Dia tiba-tiba membungkam bibirku dengan bibirnya dan mengecupnya dalam, "Pelan-pelan, Trixie takut mendengarnya," ujarnya, selagi bagian bawahnya bergerak memompaku. Bibirnya sibuk menenangkan ku dengan ciuman-ciumannya membuatku teralihkan.

Jari-jariku mengerut, gigitan pada bibirku kian kuat dan gejolak dari dalam berbondong-bondong untuk keluar. Aku mencengkram lengan Harry dan merapat kan selangkangan ku saat aliran itu akan keluar. "Keluarkan," ujarnya saat mendengar deru napasku sudah mulai tak stabil.

Aku mengangguk, belum sempat Aku selesai mengangguk, diriku sudah pecah berkeping-keping dan melayang di udara. Tubuhku melemas, jari tanganku yang mencengkram lengan Harry terlepas dengan lemah dan beban pikiranku hilang seketika. Harry semakin keras, mencari puncak miliknya dan Aku kembali terpancing.

Kejadian itu terulang lagi dan lagi, dua kali Aku mendapat pelepasan ku namun belum dengan Harry, hingga saat Aku merasakan sentakannya yang keras pada milikku, erangannya yang seksi itu keluar dan rahimku menghangat merasakan cairan Harry didalamnya. Saat itu pula Aku tau ia baru saja mendapatkan pelepasan pertamanya disaat Aku sudah bolak-balik menjerit mendapatkan milikku.

Harry melemas, dadanya naik turun menyentuh dadaku dan dia menyandarkan dahinya pada bahuku. Bibirnya mengecup kecil bahuku dan jarinya tak berhenti memainkan dua gundukan ku, "menyenangkan sekali," bisiknya dan Aku dapat merasakan seringai nya dibahuku.

Gong-gongan Trixie semakin menjadi, membuatku mendorong tubuh Harry, alis dan dahiku menggerut, "Trixie..." lirih ku dan Harry menahan tubuhku.

Harry mengangkat tubuhku, tanpa melepaskan tautan pada bagian bawah kami. Lalu ia membawaku kebawah guyuran Shower, Aku memutuskan untuk turun dari gendongannya dan saat itu pula Aku memejamkan mataku dan mengerang kecil saat merasakan miliknya keluar dari milikku. Begitupula dengan Harry, dia menggigit bibir bawahnya dengan sangat panas dan menurunkan ku dengan perlahan.

Cruel [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang