16 [END]

5.8K 769 166
                                    

Kilauan flash kamera di sekelilingnya mengingatkan Wooseok akan red carpet yang ia lalui dua hari yang lalu. Bedanya, pagi ini ia sedang duduk dan diajukan beberapa pertanyaan.

Ia tidak menjawab semua pertanyaan dengan detil tentunya. Ia juga menjawab beberapa pertanyaan dengan kebohongan–seperti pertanyaan tentang bagaimana mereka bisa bertemu, ia hanya menjawab kalau mereka secara tidak sengaja bertabrakan di jalan dan kemudian berkenalan secara natural. Wooseok tidak peduli apakah orang-orang akan percaya terhadap kebohongan tersebut. Yang ia tahu ia sudah mengerjakan tugasnya dengan meladeni wartawan-wartawan menyebalkan ini.

"Diantara kalian berdua, siapa yang menjadi pihak wanita?"

Wooseok dengan sekuat tenaga berusaha untuk tidak melempar mic yang sedang digenggamnya. Jinhyuk yang mendeteksi bencana yang hampir terjadi merangkul bahu Wooseok sambil mengambil mic yang hampir dilempar Wooseok.

Ia terkekeh dan melempar pandangan meremehkan pada wartawan yang bertanya tadi. "Kami berdua laki-laki. Apakah fakta tersebut masih kurang jelas, Tuan Wartawan?"

"Bagaimana dengan pewarisan perusahaan Tuan Lee Dongwook, jika anda tidak akan melanjutkan keturunannya?"

"Saya punya adik laki-laki. Lagipula ayah saya tidak pernah mengatakan akan memberikan jabatannya pada darah dagingnya sendiri."

Wooseok memutuskan untuk mengandalkan Jinhyuk untuk menjawab semua pertanyaannya. Pria tersebut lebih tenang dan bisa membalas pertanyaan-pertanyaan bodoh yang dilontarkan.

"Bagaimana tanggapan anda mengenai orang-orang yang tidak mendukung keputusan anda?"

"Hm? Saya tidak melihat apa kaitannya kami mengumumkan hubungan kami berdua dengan komentar-komentar orang di media sosial. Toh yang menjalankan hubungan ini bukan mereka. Saya tidak merasa merugikan siapapun disini."

Wooseok mengulum senyumannya. Ia tidak tahu kalau jawaban Jinhyuk yang terdengar pintar tersebut bisa membuatnya merasa sebangga ini dengan kekasihnya.

"Apakah Wooshin akan tetap mengikuti promosi bersama grupnya?"

"Uhuh? Ya? Tentu saja? Eh ngomong-ngomong grupnya akan comeback bulan depan. Mohon dukungannya ya."

Wooseok tidak tahan lagi untuk tidak tertawa saat ini. Walaupun ia menunduk untuk menyembunyikan wajahnya, ia yakin suara kekehannya dan bahunya yang bergetar cukup menjelaskan bahwa saat ini ia sedang tertawa.

Jinhyuk hanya tersenyum melihat kelakuan kekasihnya, lalu memindahkan tangan yang merangkul Wooseok untuk mengusap kepala sang idol. Sambil setia menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.

________

Selesai konferensi pers–jam 10 pagi–mereka berkunjung ke agensi sejenak untuk mengurus beberapa hal. Setelahnya, mereka pergi ke cafe milik Jinhyuk untuk menjemput Lee Jinwoo, adik Jinhyuk, yang menunggu di cafe. Jinhyuk tidak lagi bekerja di sana, mengingat sejak diketahui sebagai teman Wooseok, wajahnya lebih dikenali publik sehingga jika ia bersikeras masih ingin menjadi barista, ia harus rela dikerumuni para penggemar fanatik Wooseok setiap hari.

Setelah menjemput Jinwoo, mereka pergi ke gedung TOP Media, tempat Jinhyuk bekerja. Ayah Jinhyuk meminta mereka untuk berkunjung setelah konferensi pers. Memangnya siapa Kim Wooseok untuk menolak permintaan salah satu orang terbesar se-Korea Selatan?

Mereka berbincang-bincang sedikit, membicarakan hubungan keduanya. Lee Dongwook bersikap begitu ramah kepada Wooseok, membuat Jinhyuk merasa sedikit cemburu karena ayahnya lebih menyayangi kekasihnya daripada dirinya sendiri. Ditambah lagi Jinwoo yang tidak mau melepaskan pelukannya kepada Wooseok. Jinhyuk harap kelak Jinwoo besar nanti, adiknya itu tidak ada niatan untuk merebut Wooseok dari dirinya.

Blackmailed?; Weishin [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang