°Typo bertebaran°
~Happy reading~
"Mi! itu kan." Tiba-tiba Raina langsung menghentikan langkah Mishel, Saat Mishel melihat kedepan ternyata.
"Eh!" Kaget Mishel saat ia tahu siapa yang ada dihadapannya saat ini.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Cieee." Bisik Raina pelan.
"Putar balik!" Langsung Mishel menarik tangan Raina untuk membawanya putar balik.
"Eh!" Lalu Mishel menghentikan langkahnya saat ia mendengar suara seseorang dari arah belakang.
"Apa?" Sahut Mishel dengan suara datar sambil berbalik kearah suara itu.
Tanpa bicara sepatah kata pun, Alvaro langsung membalikkan badannya lalu berjalan meninggalkan Mishel dan Raina yang berdiri mematung.
"Ih, gila! tuh orang, barusan yang manggil tadi dia kan?" Tanya Mishel kepada Raina.
"Emm, yaa iya." Balas Raina.
"Dasar ngga jelas, Sok keren!" Teriak Mishel pelan.
"Hahahhaha, sabar yee." Raina lalu menepuk-nepuk keras punggung Mishel.
"A-adduhhh Ra-ainaaa..awass lo." Teriak Mishel terbata-bata karena Raina terus menepuk-nepuk punggungnya.
"Ampunnn." Teriak Raina sambil berlari.
"Ngga bakal gue beri ampun lo." Teriak Mishel, sambil berlari mengejar Raina.
"Ngga bakal dapat." Teriak Raina sambil menjulurkan lidahnya.
"Raina." Teriak Mishel keras sambil menutup matanya sekilas kasar.
'Brughh'
"Aduhh." Rintih Mishel pelan.
"Eh, sorry!"
"Ngga papa." Balas Mishel singkat.
"Lo?"
"Eh."
"Kalo jalan pake mata." Bicaranya ketus.
"Baru denger gue ada orang jalan pake mata, dimana-manakan orang jalan pake kaki." Bicara Mishel pelan.
"Bicara apa lo." Langsung Mishel menatap Raihan.
"E-enggak, orang dari tadi gue ngga bicara apa-apa." Sahut Mishel sedikit gugup.
"Bener kata Alvaro." Balas Raihan.
"Hah! Alvaro bilang apa?" Tanya Mishel kaget.
"Kepo." Balasnya dan langsung pergi meninggalkan Mishel.
KAMU SEDANG MEMBACA
MISHEL
Teen Fiction"Hai! nama ku Mishelia Alvera Jaunita. Aku anak X IPA 1 di SMA Harapan Bangsa, awalnya aku cuma melihatnya aneh. Namun, setelah ku perhatikan dan ternyata aku, suka? Bukan! bukan suka, lebih tepatnya kagum, Mengagumi. Dri rasa kagum itulah mulai tum...
