"Okeehhh, sini hp lo."
_____
"Buset dah typo bertebaran." Raina pun langsung mengembalikan handphone Mishel sambil berbalik kearah Mishel.
"Hmm, gimana cerita lo sama Ka Farid?" Tanya Mishel pada Raina.
"Ngga kenapa-kenapa." Jawab Raina.
"Lah? kemarin lo bilang lo ngga suka lagi sama Ka Farid?"
"Hehe, becanda gue mah." Tawa Raina sambil mengedip-ngedipkan kedua matanya.
"Hedohh."
'Teng..teng..teng" -Bel masuk.
Tidak terasa sudah pelajaran berlalu, akhirnya jam pulang pun tiba.
"Rai! gue duluan."
"Sip." Balas Raina.
__
"Mishel! udahan nonton tv nya, udah jam 10.30 nanti besok telat." Tegur Jeffri kepada putrinya yang sedang menonton tv diruang tamu.
"Huwaa....iya Pa." Sahut Mishel dan langsung berjalan menaiki anak tangga.
Whatsapp
{{Raina}}
Mishel : Rai
Raina : Hm
Mishel : Besok ada pr ngga?
Raina : Ada
Mishel : What!!
Raina : jangan bilang lo lupa?
Mishel : Hehe
Raina : kebiasaan lo
Mishel : Yaudah yaudah pr apaan
cepetan gue udah nghanthuk..
Raina : Fisika hal.34
Mishel : Buset yang itu iyee gue lupa ..
mana caranya berakar akar lagii, huh..
Raina : Pikun dipiara
Mishel : Arghh .. dah gue
mau ngerjain dlu
Raina : Tempurr doh!!
"Hm." Mishel pun mulai mengerjakan pr fisika yang keberadaannya nggak dia inget sama sekali. E a buchenn.
👀
Matahari menerobos jendela kamar seorang gadis yang tengah tertidur pulas dengan rambut yang menutupi wajahnya.
"Mishell! bangun woyy! keboo." Karena mendengar suara cempreng tersebut gadis itu pun terkejut dan segera membukakan matanya terpaksa.
"Apaan si." Sahut Mishel sembari mengeliatkan tubuhnya yang engan untuk bergerak.
"Sekolahhh." Teriak Raina lagi dengan suara cemprengnya yang membuat Mishel menutup telinganya kuat.
"Huwaaa." Mishel pun bangun dari tempat tidurnya lalu merenggangkan kedua tangannya sambil berjalan gontai kearah kamar mandi.
"Rai! gue nebeng sama lo aja ya, gue males bawa mobil." Pinta Mishel setelah selesai menghabiskan sarapannya.
"Sip." Balas Raina.
KAMU SEDANG MEMBACA
MISHEL
Fiksi Remaja"Hai! nama ku Mishelia Alvera Jaunita. Aku anak X IPA 1 di SMA Harapan Bangsa, awalnya aku cuma melihatnya aneh. Namun, setelah ku perhatikan dan ternyata aku, suka? Bukan! bukan suka, lebih tepatnya kagum, Mengagumi. Dri rasa kagum itulah mulai tum...
