CHAPTER 12

25 4 0
                                    

Vote dan Comment yaa🔥

"HAPPY BIRTHDAY ADEL!!!!!" Sorak Zayn, Christ, Stella, Fadhil dan Devan sehingga membuat Adel terkejut dan terbangun dari tidur panjangnya.

"Astaga" ucap Adel terkejut dan mengucek-ucek matanya dari tidur nyenyaknya. Ia lupa bahwa hari ini adalah hari ulang tahunnya. Ia lupa karena sedihnya teramat membebankan fikirannya.

"Happy Birthday Adikku, Maafin Abang ya udah diemin kamu. Abang sayang kamu. Makin-makin ya bidadari abang" lirih Fadhil. Adel pun memeluk Fadhil sekuat tenaga dan menangis di dada bidang sang Abang.

"Hiks hiks abang jahat" tangis Adel tumpah. Ia menangis terisak-isak karena mengingat perbuatan Abangnya itu.

"Jangan nangis lagi. Abang minta maaf ya" ujar Fadhil dan mengelus puncak kepala Adel dengan sayang.

Adel pun merenggangkan pelukannya, ia melihat Christ dan Zayn berada dikamarnya juga.

"Christ, Zayn?" Gumam Adel.

"Ka-kalian?" Sambung Adel.

(FLASBACK ON)

Adel sudah di diamin oleh Christ,Zayn dan Fadhil selama 4 hari. 5 Hari sebelum Adel mendapatkan perlakuan seperti itu dan bertepatan pada hari jadian Zayn dan Adel, Fadhil merencanakan sesuatu untuk hari ulang tahun Adiknya itu. Ia menyusun rencana agar membuat Adiknya lupa atas ulang tahunnya sendiri. Dengan tidak tega mereka bertiga mendiamkan bidadari cantik itu dan ternyata berhasil. Adel melupakan hari ulang tahunnya.

22.38 WIB

Fadhil menggapai Iphonenya yang berada di sofa kamarnya. Ia mencari Contact Zayn dan segera menghubungi calon adik ipar nya itu.

"Bro, lo ga lupa kan malam ini?" Tanya Fadhil di dalam telefon genggamnya.

"Engga dong. Ini aja lagi mau jemput kue untuk Adel" sahut Zayn yang bersiap-siap untuk pergi ke toko kue terkenal di Jakarta.

"Oke, gue tunggu. Jangan ngaret lo" tegas Fadhil.

"Aman Abang Ipar" ucap Zayn terkekeh dan mengakhiri sambungan telefonnya.

Tuut..... sambungan terputus.

Fadhil pun mencari Contact Crist, sahabat karib Adiknya itu.

"Kutil biawak, sekarang lo kerumah dan bawa barang-barang yang gue suruh kemarin. Lo ga lupa kan?" Ujar Fadhil panjang lebar kepada Crist.

"Ya kaga lah bego. Gue gini-gini ga pikun" ketus Christ dan membuat Fadhil terkekeh.

"Hahaha dan sekalian lo bawa Stella kesini juga" sambung Fadhil.

"Iya bawel lo! Gue otw" sahut Christ dan memutuskan sambungan telefonnya.

Sekarang, dirumah hanya ada Fadhil dan Devan seraya menunggu 3 sahabat Adiknya itu. Seraya menunggu, Fadhil dan Devan membungkus kado yang akan diberikan kepada Adel. Ia sangat tidak enak hati karena sudah mendiamkan adiknya berhari-hari lamanya.

Orang tua Adel? Mereka masih berada di Singapura dan akan kembali lusa. Jadi Adel hanya bisa merayakan ulang tahunnya bersama Fadhil dan teman-temannya.

23.55 WIB

Kelima orang tersebut mengendap-endap seperti ingin mencuri apa yang ada di rumah mewah itu. Mereka bersama-sama menaiki anak tangga dan menuju kamar Adel.

Fadhil pun memberanikan untuk membuka kamar Adel dan menghidupkan lampunya. Dan dilihatnya Adik cantiknya itu masih menggunakan baju seragam sekolah dan mukanya sembab. Ia tau bahwa adiknya menangis dari pulang sekolah sampai ia tertidur pulas tanpa mengganti bajunya

Waktu pun menunjukkan pukut 00.00 WIB dan merekapun bersorak sehingga sang pemilik kamar terkejut dan langsung terbangun dari tidur nyenyaknya.

(FLASBACK OFF)

"Happy Birthday Sayang. Wanita ter ter ter nya aku. Maaf ya Sayang. Ga tega tau nyuekin kamu. Tapi itu ide Abang kamu" pengakuan Zayn. Adel pun langsung memeluk tubuh Zayn dan menangis lagi di dekapan sang pacar.

"Huaa kamu jahat hiks hiks" lirih Adel dan menatap wajah Zayn.

"Uuh sayang, jangan nangis lagi. Makin jelek tau" ujar Zayn dan Adel sedikit memberhentikan tangisannya.

"Happy Birthday Kesayangan gue. Dari yang dulu lo ingusan, dan sekarang lo udah dewasa dan makin cantik. Beruntung Zayn dapatin lo. Udah ih jelek banget lo kalau nangis, kaya babon" ejek Christ.

"Lo jahat sumpah!!! Lo bikin gue nangis!!" Adel menatap Christ dengan tatapan sendu.

"Udah ih jelek banget sih lo" ejek Christ lagi.

"Selamat ulang tahun ya Del, semoga kita bisa terus berteman ya" ujar Stella dengan sedikit ragu-ragu.

"Makasih ya Stell. Sekarang Kita sahabatan ya sampai kapanpun" ujar Adel dan membawa Stella kedalam pelukannya.

Sebenarnya Stella bukanlah orang yang mudah bergaul dengan sembarang orang. Tetapi dengan Adel dia merasa nyaman dan merasa mudah untuk berbicara bersama Adel.

"Makasih juga lo mau nerima gue jadi sahabat lo" sahut Stella dan mempererat pelukannya.

"Habede dedek gemes" ujar Devan mengelus kepada Adel.

"Makasiih Abangg" sahut Adel dengan mata berbinar-binar.

Devan dan Fadhil pun turun dan duduk di ruang tengah sambil melanjutkan aktivitasnya, bermain PlayStation.
Stella dan Christ turun ke lantai bawah dan menuju dapur untuk mengisi ke kosongan perutnya.

🌈🌈🌈

Hello Readers💕

Semoga suka ya💕

Kalau Ada Typo, coment ya biar di benerin🙈

Jangan lupa tinggalkan jejak👣👣

HE is MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang