18

216 15 0
                                    

Cerita ini dalam proses Revisi!

Hanya sebagian part dari cerita ini yang sudah direvisi.

"Teman yang menusuk mu dari belakang masih pantas kah disebut sebagai sahabat?"

***

Saat ini mereka semua sudah berada di kediamaan nigam tepat nya ruang tamu. Avneet sejak dalam perjalanan menuju rumah nigam masih saja terdiam dia tidak mengatakan apapun itu.

"Sayang tolong ambilkan air untuk Avneet" kata Abhi dan dianggukin oleh Vaish.

"Sudah jangan menangis lagi semua akan baik baik saja" kata Jannat mengelus punggung Avneet agar gadis itu tidak menangis lagi.

Sidd yang melihat Avneet terus menangis merasa jengah. Dalam hati nya mengapa gadis itu terus saja menangis karena hal sepele seperti ini? Hal sepele? Itu kata mu Sidd tapi tidak dengan Avneet.

"Percuma saja kau terus menangis Avneet. Tidak akan menyelesaikan masalah yang ada" kata Abhi ia pun merasa kasihan pada gadis yang beberapa hari lagi akan menjadi adik ipar nya itu.

"Ini minumlah" Vaish membantu Avneet untuk meminum air itu.

"Faisal? Dimana dia?" tanya Abhi karena tak melihat keberadaan cowok itu sejak tadi.

"Seperti nya belum pulang" kata Vaish yang kini duduk disamping suami nya Abhi.

"Jadi apa keputusan mu Sidd?" menatap Sidd.

Sidd yang ditanya oleh kakak nya pun mengangkat kepala nya dan menatap Abhi.

"Karena aku sudah melakukan itu jadi aku akan bertanggung jawab" kata Sidd.

"Dengan cara?"

"Menikahi Avneet" kata Sidd.

Sontak saja jawaban Sidd membuat semua orang yang berada disitu terkejut tak terkecuali Avneet dia sangat terkejut.

"Menikahi Avneet?" Sidd mengangguk.

"Tapi kau tau kan Sidd kalau beberapa hari lagi Avneet dan Faisal akan menikah?" kata Abhi dan dianggukin oleh Sidd.

"Jadi setelah semua ini kakak mau Avneet dan Faisal tetap menikah?" tanya Sidd. "Coba lah kakak pikirkan apa Faisal masih mau melanjutkan pernikahan itu? Sedangkan calon istri nya saja sudah tidur dengan sepupu nya sendiri" lanjut nya.

Abhi diam apa yang dikatakan oleh Sidd benar. Pasti Faisal tidak mau melanjutkan pernikahan itu setelah semua yang terjadi ini.

"Bagaimana dengan mu Avneet?" menatap Avneet yang masih saja menunduk.

Avneet perlahan mengangkat kepalanya dan menatap semua orang dengan sendu.

"Aku tidak mau menikah dengan Sidd" kata Avneet tegas.

Sidd yang mendengar nya mengepalkan kedua tangan diatas paha. Dia merasa marah dengan jawaban Avneet. Apa gadis itu bodoh masih mau melanjutkan pernikahan nya padahal sudah tidur dengan dirinya? Ya walau mereka hanya tidur saja dan sebenarnya tidak melakukan apa apa.

Sidd dan Avneet saling bertatapan dengan tatapan tajam Avneet kepada Sidd.

"Jadi kau mau tetap melanjutkan pernikahan itu?" tanya Sidd santai melewat amarah nya di dalam hati dengan sekuat tenaga.

Dua Cinta {Tahap Revisi}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang