Dua Cinta {Tahap Revisi}

25

Cerita ini dalam proses Revisi!

Hanya sebagian dari part ini yang sudah direvisi.

25 | Pilihan yang tepat

"Mungkin ini memang jalan hidup ku dengan menikah dengan nya"

Avneet Kaur

***

"Kau mau menikah dengan ku apa tidak!"

Avneet memejamkan matanya sebelum menjawab.

"Ya aku mau menikah dengan mu!"

Deg!

Jai merasa lemas mendengar jawaban dari kakak nya itu. Ia terus saja menggeleng sementara Sidd tersenyum penuh kemenangan mendengar jawaban dari gadis itu.

Rencana nya berhasil. Tinggal selangkah lagi maka Avneet akan menjadi miliknya.

"Kak!"

"Kakak tidak mungkin membahayakan nyawa mu Jai" kata Avneet terisak.

"Lepaskan dia" perintah Sidd.

Orang berbaju hitam itu langsung mendorong Jai ke hadapan Avneet dan langsung pergi dari tempat.

Avneet dan Jai saling berpelukan.

"Aturan kau tidak menerima syarat nya kak" kata Jai terisak juga. Ia sangat tak rela kalau kakak yang sangat disayanginya menikah dengan Sidd.

"Kakak tidak punya pilihan lain hiks"

"Kau adalah keluarga yang ku punya satu satu Jai hiks hiks"

"Biarlah kakak menikah dengan nya kalau ini memang sudah jalan hidup kakak"

"Tapi aku tak sudi kak! Kau menikah dengan nya" kata Jai.

"Kau sudi atau tidak yang penting Avneet sudah memutuskan nya" saut Sidd santai.

"Kau!"

Brugh brugh brugh

Jai yang sudah emosi langsung saja memukul Sidd habis habisan. Sidd yang tak terima pun membalasnya.

"Apa hah!" kata Sidd menantang.

"Apa salah kakak ku padamu sampai kau memaksa nya untuk menikah dengan mu sialan!" kata Jai.

Brugh brugh brugh

"Jai? Sidd! Sudah hentikan"

"Hentikan aku mohon" lemah Avneet.

Brugh

"Akh!"

"Kak!"

Avneet yang berusaha untuk melerainya malah tak sengaja terkenal pukulan oleh Jai. Jai kaget bukan main saat tangan nya malah tanpa sengaja memukul kakak nya ia langsung menghampirinya.

"Tidak tidak papa? Apa sakit? Maaf kan aku kak!" sesal Jai. Saat melihat hidung Avneet mengeluarkan sedikit darah.

"Aku baik baik saja" kata Avneet lemah.