24

234 11 3
                                    

Cerita ini dalam proses Revisi!

Hanya sebagian dari part ini yang sudah direvisi.

24 | Keputusan

***

"Apa kita lapor polisi saja?" tanya Jannat.

"Jangan!"

Jannat dan Roshni langsung menatap Avneet heran saat gadis itu bilang seperti itu.

"Kenapa jangan?" tanya Jannat.

"Eh--emm maksud ku jangan dulu melaporkan pada polisi karena ini belum dua puluh empat jam" kata Avneet. Hampir saja dia keceplosan akan memberitahu nya sedangkan Roshni diam diam bernafas lega saat Avneet tak bilang yang sebenarnya pada Jannat.

"Iyah kau benar juga" Jannat mengangguk.

"Terus apa yang harus kita lakukan sekarang?" lanjut nya.

"Begini saja kita tunggu sampai siang kalau Jai belum juga pulang kita akan lapor pada polisi bagaimana?" kata Roshni. Ia yakin sebelum siang Avneet sudah memberikan jawaban nya pada Sidd.

"Iya aku setuju dengan Roshni" kata Avneet.

"Baiklah" kata Jannat.

Aku tidak boleh egois. Aku harus berkorban demi adikku Batin Avneet.

Setelah memikirkan nya satu malam Avneet sudah mempunyai keputusan nya.

"Habis ini aku akan keluar" kata Avneet.

"Mau kemana?" tanya Jannat.

"Hanya ke supermarket untuk membeli sedikit bahan dapur" elak Avneet.

"Baiklah"

Roshni tau kalau Avneet akan pergi untuk menemui Sidd. Ia tersenyum tipis sampai Jannat dan Avneet tak menyadari nya sebentar lagi Sidd akan menikah dengan Avneet dengan begitu Faisal benar benar akan menjadi miliknya.

"Aku berangkat dulu" pamit Avneet.

"Ya kau hati hati bawa motor nya" kata Jannat.

"Jangan lupa hubungi kita kalau dijalan kau bertemu dengan Jai" kata Roshni.

Avneet mengangguk dan segera pergi.

***

Avneet mengendarai motor menuju tempat dimana adik nya berada.

"Faisal" gumam nya.

Avneet melihat mobil Faisal berhenti dipinggir jalan. Faisal seperti nya sedang kesal terlihat dari cowok itu yang memukul ban mobil nya menggunakan kaki lalu sepertinya tengah menghubungi seseorang.

Karena penasaran akhirnya Avneet memutuskan untuk menghampiri nya. Faisal yang merasa ada motor yang berhenti di depan nya mengerut bingung.

Avneet membuka helm nya dan tersenyum kearah Faisal namun sayang Faisal hanya menatap nya datar. Tidak ada lagi senyum manis Faisal yang diberikan untuk nya saat ini itu membuat Avneet merasa sesak dihatinya.

Dua Cinta {Tahap Revisi}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang