[2]

6 3 0
                                    

/Bhugg/

"Aw sh"

"Aduhh"

Aya dan Putra jatuh bersamaan karena tersandung pipa bekas yg berada ditaman belakang sekolah.

Posisi mereka sekarang mirip seperti adegan difilm² romantis, Aya yg berada dibawah dan Putra yg menimpa Aya. Untung saja ditaman belakang sepi karena banyak murid yg jarang ke tempat ini.

Tanpa sengaja kontak mata mereka bertemu, Putra menatap irisan coklat yg indah dan tanpa sengaja jari jemari Putra menata rapi rambut aya yg sedikit menutupi wajahnya.

"Cantik" ucap Putra pelan namun masih terdengar oleh Aya.

"Hah?" tanya Aya bingung.

"Ehh, anjir apaan lu sengaja ya! Nyari kesempatan dalam kesempitan lu?!!" Putra berdiri sambil memalingkan wajahnya yg sudah berwarna merah.

Jujur ini pertama kalinya bagi putra ditatap seorang gadis dengan sorot mata yg tulus, dan indah.

"Ka-kamu gpp? Ma-maaf" ucap Aya lirih tak berani menatap mata bahkan melihat batang hidungnya saja Aya tak berani. Air mata yg sedari tadi ditahan Aya pun menetes perlahan lahan

//Deg!

Ini titik terlemah Putra tak mampu melihat seorang wanita menangis. Putra bingung disatu sisi ia ingin menenangkan Aya, disisi lain ia masih tak terima dengan kejadian beberapa jam lalu saat guru melemparkan penghapus dan membuat seorang mostwanted malu didalam kelasnya sendiri.

Aya masih menangis, tanpa Aya sadari ada sesuatu yg menangkup kedua pipinya, menghapus lembut air matanya, memeluk hangat dirinya.

"Jangan nangis, tambah culun" ucap pria yg tak lain adalah Putra.

Aya Pov

Aku tak menyangka dia bisa selembut ini. Aku awalnya berfikir bahwa lelaki yg memelukku ini adalah orang jahat sama seperti orang kota yg lain, yg hanya memandang harta dan fisik seseorang orang, yg tak akan pernah bisa berbaik hati dengan seseorang sepertiku.

'andai saja aku bisa membuka hati, mungkin aku akan mencintaimu, namun aku sadar bahwa kita berbeda, jauh sekali. Bahkan untuk menempuhnya selangkah saja aku tidak mampu' batinku

Author Pov

"Woii enak yee dipeluk cogan?"

"Heh Hanaya, lu budek apa gimana njir? malah ngelamun"

Putra mencoba memudarkan lamunan Aya tapi sepertinya lamunannya sangat menghanyutkan Aya hingga tidak menghiraukan Putra.

"Woi! Dasar culun" Teriaknya kesal.

"Apaan sih! Nama aku Aya bukan culun!" Jawab Aya dengan nada sedikit membentak.

"Tetap aja lu culun, liat tuh apaan rambut dikepang dua mirip bocah! Dasar orang kampung!" Ledek Putra.

"Dari pada kamu sok ganteng! Padahal ga!!" Balas Aya kesal.

"Halah ntar juga lu klepek² ama gua!" Ucapnya menaik turunkan alisnya

"Engga dan ga akan pernah aku suka sama cowok kayak kamu!" Elak Aya.

"Liat aja nanti siapa yg suka duluan, gua atau lu" Tantang Putra.

{Skip Kelas}

"Put, dari mana? Ngapain kamu sama cewek culun ini?!" tanya Viona pada Putra saat baru memasuki kelas bersama Aya.

"Urusannya sama lu apa?" tanya Putra tanpa menatan Viona.

"Aku kan pacar kamu put!" jawabnya sambil menggenggam tangan Putra.

Putra menghempaskan tangan Viona lalu menarik Aya kedalam kelas. Tindakan Putra saat menarik Aya menjadi sorotan anak-anak dikelas, bahkan ada yg terlihat geram saat Putra tersenyum pada Aya disela-sela aksi menariknya itu.

"Ishh lepas Rafael" ucap Aya pelan karena takut teman-temannya mengira yg aneh-aneh.

"Duduk! Masalah lu sama gua belum selesai, dan lu gak akan bisa tenang kalau berada disini. Inget itu baik-baik Hanaya!" Putra memamerkan senyumnya, lebih tepatnya smirk yg membuat Aya bergidik ngeri.



























TBC
.
.
.
.
.
Mon maap ni pendek
Otaknya lagi ga bagus gaess:)
Vote comment jan lupa

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 25, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Geeky GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang