Pengidap Anxiety?

128 8 1
                                    

"Haaaaaaah..."

Nadira menghela nafas panjang nya akibat tingkah laku Hans, tapi disisi lain.. ia senang karena Hans sudah tidak bersedih sedih lagi seperti kemarin.

Ia membolak-balik atas turun dilayar hp nya dengan jari nya, ia melihat bagaimana chat Hans dengan nya. Menggemaskan seperti anak kecil.

"Mmmm... Kira kira, apa ya hukuman nya besok?"

***

"Nadira! Ayo bangun! Mau mamah guyur lagi?"

Nadira langsung dalam posisi duduk, karena dia tidak mau di guyur dengan air dingin lagu oleh mamah nya.

"Ceper mandi!"

"Iye iye.."

Mamah nya pergi dari kamar nya , sedangkan Nadira masih merem melek-kan mata nya.

"Selamat pagi Nadira.. kau harus bangun sekarang!"
Nadira berbicara sendiri seperti biasanya.

"Sayang, mau makan apa?"

"Mamah nawarin juga pasti menu nya tetep nasi goreng."

"Hahahaha... Tau aja kamu ini."

Nadira hanya memutar bola matanya sambil menyiduk nasi goreng yang sudah ada di meja makan nya, dan segera pergi kesekolah nya.

Sampai di sekolah nya, Nadira langsung ke kelas nya dengan berlari..

Bruuk..

Sampai ia menabrak seseorang.

"Auh.. so-- sorry ye, gua tadi lar--- HANS?!"

"Oh.. hei Nadira, padahal gue yang ngehadang elo. Tapi elo yang minta maaf.. gue salut deh sama elo."

"Kok e-- elo.. disini? E-- elo gak ja-- jagain bunda ama ayah lo?"

"Lo gak usah gugup gugup amat deh , gue kesini kan mau menuhin janji gue."

"Janji? Janji apa?"

"Bahwa gue bakal ngasih elo hukuman lah.. masa gak inget sih."

"Elo kesini cuma karena ngasih hukuman? Bunda Ayah elo gimana disana?"

"Mereka di jagain sama tante gue."

"O-- ouh.."

"Woy Hans!"
Tiba tiba Bimo datang dengan muka yang girang karena ada Hans hari ini.

"Hei mo, pa kabar?"

"Elo yang apa kabar.. gue mikir nya elo bunuh diri lagi."

"Tadinya sih mikir kayak gitu."

"Ha? Apaan?!"

"Eh.. engga engga kok, santai dikit napa sih lo."

"Hahahaha.. iya deh iya, gimana kabar orang tua lo? Dah sehatan?"

Hans hanya terdiam karena pertanyaan itu, kening Bimo bermunculan berkeringat dingin.

"Eh .. Hans kan elo kesini.. karena mau ngasih gue hukuman--
emmm mana hukuman nya?"

"Oh iya, Hukumannya itu... Gue akan ngajarin elo!"

"Ha?!" Serempak Nadira dan Bimo.

"Sebenarnya hukuman apaan sih?"
Tanya Bimo dengan lugunya.

"Apaan sih ya ngumpul ngumpul, minggir! Artis lewat! Eeh.. a-- ada Hans!"

Entah sengaja atau karena refleks saja dan langsung meluk Hans tanpa sengaja. Tika tiba tiba meluk Hans dengan erat, dan membuat pipi Nadira merah memanas.

I Make Him Love Me (cerita ini sepertinya tidak dilanjutkan kembali)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang