Kedengkian Yang Terpendam

128 6 8
                                    

Nadira melirik Tika yang sedang belajar. Mukanya yang penuh kekesalan dan amarah , namun ia tidak tau apa masalah yang Tika hadapi sampai seperti itu.

"Apa liat liat!?" Tika mendapati Nadira yang sedang memerhatikan dirinya.

"Enggak kok--"

"Gak usah banyak alasan!"

Nadira mengatur nafasnya , tarik dan buang agar ia tidak emosi , ia berpikir akan bertanya kepada Tika saat pulang sekolah di depan pintu gerbang kenapa ia tiba tiba seperti itu.

***

"Tika.. Tika!" Nadira menarik tangannya Tika karena ia sudah memanggil nya dari tadi namun ia tidak menyahut nya.

"Apa sih?! Gak usah megang megang ya.. JIJIK!"

"Gue cuma mau nanya , kenapa elo tiba tiba kayak gini.. kenapa elo berubah."

"Elo mikir aja sendiri kenapa gue berubah! Asal elo tahu ya gue kayak gini itu karena ELO!" Tika meninggalkan Nadira sendirian di depan gerbang.

Ia sangat sedih karena Tika yang tiba tiba berubah menjadi agresif , sensitif , dan pemarah seperti tadi. Tapi ia juga berfikir.. apa yang salah dengan nya , apa dia pernah berbuat kesalahan padanya? Atau apa yang ia lakukan sehingga Tika begitu kesal padanya. Mata nya memanas dan memerah seperti tidak kuasa menahan air matanya.

"Woy kenapa lo?" Erik yang tiba tiba datang bermaksud untuk mengagetkan Nadira , namun ia kaget karena ia melihat Nadira seperti sedang menangis.

"Hei elo kenapa?"

Greeb

Nadira tiba tiba memeluk Erik dengan erat , membuat Erik kaget karena tiba tiba memeluknya.

"Gue--gue gak ngerti kenapa jadi gini , apa-- apa yang salah dari gue.." dengan nada sambil terisak-isak.

Tangan kanan Erik mula memeluk Nadira dan tangan kiri nya memegang dan mengelus lembut rambut Nadira.

"Gua gak bisa dikasarin .. gua gak bisa , gua terlalu lemah untuk dikasarin."

"Siapa yang kasarin elo? Hans?" Tanya Erik lembut.

Nadira hanya menggelengkan kepalanya dan ia masih menangis sambil menutup mata nya.

"Udah ya.. jangan nangis nangis lagi , nanti cantik nya hilang."

Mulutnya mulai terukir sebuah senyuman kecil , ia seperti terlalu terbawa suasana dan perlahan lahan membuka matanya yang sembab perlahan lahan. Dan ia tersentak kaget karena ia melihat Hans yang dari tadi melihat mereka berpelukan , matanya pun langsung melotot. Nadira mendorong badan Erik dan menjauh . Erik yang kaget langsung melihat kebelakang apa yang Nadira lihat dan ia pun sama kagetnya dengan Nadira.

"Eh.. sorry gue ganggu , lanjutin aja gak apa apa." Kata Hans agak lugu.

"Apaan sih!" Serempak Nadira dan Erik dan Nadira pun langsung pergi dari sana dan menuju rumahnya.

"Hei.. rumah elo itu belok kiri bukan kanan!" Kata Hans mengingat kan.

"Mau gue anterin gak Dir?" Tanya Erik menawari ia pulang.

"Gak! Gak usah!" Dan Nadira langsung berbelok ke kiri dan lari.

Malu malu banget gua..

***

Lo tahu gak Ani , kenapa Tika
itu ya?

Kagak tahu lah gua..
Emangnya dia ngapain?

Dia.. dia tiba tiba ngamuk
ke gua gak jelas.

I Make Him Love Me (cerita ini sepertinya tidak dilanjutkan kembali)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang