Pengalaman itu dicari bukan ditunggu, jadi come on bangkit dari zona nyaman dan cari apa arti kehidupan lewat sebuah pengalaman.
~~~ Aytya ~~~
Kringggggg...bel masuk berbunyi semua anak berhamburan masuk ke kelasnya, begitu juga dengan Keysha yang terburu-buru masuk ke kelasnya mengingat mapel pertama hari ini adalah Matematika, Bu Renata yang super duper killer membuat Keysha harus berlari kecil menuju kelasnya.
"Etdah...bener-bener si Cikha lama banget nyetirnya bikin gue kesiangan gini, coba aja kalo tadi gue bawa mobil sendiri, kan gak nyusahin orang", gerutu Keysha tak habis-habis mengingat kejadian pagi ini.
"Oyy...Key, tungguin gue.... ", pekik Viona berlari mengejar Keysha.
"Elah Vi, bisa lari gak sih...larinya siput sama dugong tuh beda ya! jangan samain sama lo", kesal Keysha karena Viona hanya terkekeh acap kali Keysha menggerutu.
"Ngapain sih lari-lari, ini itu sekolah...bukan area jogging Key", Viona terkekeh.
Di sela-sela perjalanan sorot mata Keysha menangkap seseorang yang ia kenal dan menurutnya sangat menyebalkan, siapa lagi kalau bukan Kevano, lelaki tampan, bertubuh tinggi, berhidung mancung, iris mata coklatnya memikat para penatap, menambah manis aura wajahnya.
"What....dia sekolah disini juga??!! demi apa ortu kenalin gue sama cowok somplak itu, tapi demi apapun dia itu ganteng...sikapnya bikin gue melting", Keysha membatin, tanpa sadar dia menghentikan acara berlarinya demi untuk menatap Sang Empu.
"Key...kesambet apa lo?", Viona jengah menunggu Keysha tak kunjung melanjutkan larinya.
"Eh iya...", respon Keysha sembari melihat jam tangannya.
"Demi apa ini Viiii...! udah telat 5 menit setelah bel, mati gue...Bu Renata pasti udah stay in the class dan murid-murid udah duduk manis disana", pekik Keysha menyalahkan Viona.
"Eh, upil badak...lo yang memperpanjang waktu, pake ada adegan natap cowok segala! tuh mata bisaan aja. Kuy lari lagi....!", dercak sebal Viona.
Keysha hanya mengangguk, merutuki apa yang dia lakukan tadi, sungguh meruntuhkan harga dirinya.
***
Tok...tokk...,
Keysha mengetuk pintu kelas yang sudah tertutup rapat, mengingat hari ini ada tugas dari Bu Renata, sontak mata Keysha membulat, apalagi jika buku tugas Mathnya ketinggalan di meja makan rumah."Permisi Bu, mohon maaf saya terlambat", ucap Keysha sembari memikirkan apa yang akan ia dapat setelah Bu Renata tau bahwa buku tugas Keysha ketinggalan.
"Keysha, Viona....bagaimana kalian bisa terlambat di hari pertama sekolah? Setelah libur panjang jadi pemalas ya kalian?", dercak Bu Renata geram.
"Kit..ttta....kita kesiangan bangun Bu", jawab Viona jujur, membuat mata Keysha membulat sempurna, akibat Viona membubuhkan kata 'kita' dalam jawabnya.
"Demi apa ini astaga, gue dilibatkan dalam perang beruntun", Keysha membatin malas.
"Saya kecewa sama kamu Keysha, kamu ini Waketos di sekolah ini, harusnya kamu memberi contoh yang baik!", dercak Bu Renata memojokkan Keysha.
"Iya Bu, saya minta maaf...", ucapnya sembari melirik pada Viona yang hanya terkekeh ria.
"Ya sudah duduk sana", perintah Bu Renata.
Viona duduk disamping Cikha yang sedari tadi mengumpat tawanya.
Keysha menelusuri inci kelas agar mendapati bangku kosong untuk mendudukan badan yang sudah sangat lelah.
KAMU SEDANG MEMBACA
AFTER WITHOUT YOU [REVISI]
Romance"Jangan keras kepala!", dercak Kevano menampik tubuh Keysha yang hendak jatuh. Entah apa yang membuat Keysha selalu luluh pada mata coklat Kevano yang meneduhkan, emosi yang tadinya bergejolak mulai reda dengan sikap manisnya yang spontan membuat ja...