Terkadang aku harus mengubur rasa lalu dan mempersilahkan rasa baru. Terkadang aku harus paham antara kasih palsu dengan kasih semu. Senja kini tersenyum bersimpu menjemput bahagiaku, menggenggam erat lentera jalanku. Maaf mentari, aku akan meninggalkan kisah lalu bersama bintangku, kuharap kau akan bahagia tanpaku, aku lelah terus mengejarmu yang tak kunjung temu, akhirnya aku mendapat senja ku, iya! Dia Kevano Kenzo Leonard.
~~~ Aytya ~~~
Selepas perginya Kevano, Dion menatap lekat wajah Keysha, membelai lembut pipinya yang terluka, Dion merindukan mata biru Keysha, merindukan sosok ceria Keysha, Dion kini mencium kening Keysha.
" Key...gue kangen sama lo, gue mau kita lanjutin hubungan kita, kita wujudkan impian bersama, ayo bangun Key ", ucap Dion menggenggam jemari Keysha mencium punggung tangannya.
" Key, gue tidur dulu ya, gue cape banget, cape terus ngejar lo yang semakin jauh, tapi tenang Key! Kita udah gak akan terbebani pcycho gila itu! Kita bisa bahagia lagi ", ucap Dion sembari mengusap lembut puncak kepala Keysha, lalu Dion tidur terduduk karena sangat mengantuk.
Dion tak mengerti bahwa sedari tadi ada sepasang mata mengintai mereka berdua, sosok itu menyelinap masuk mengarahkan pisau yang sudah berlumur darah menuju Keysha yang terlelap lemah.
" Lo harus mati! ", gumamnya pada Keysha.
Kevano berjalan membawa tentengan makanan untuk Dion, ia tau bahwa Dion belum makan dari kemarin, begitu juga perutnya yang sudah keroncongan. Kevano membuka knop pintu rawat itu, lalu tercengang melihat sosok Yola yang sudah berhasil melancarkan aksinya, Yola menyayat leher Keysha membiarkan darah mengalir disana, tak henti Yola menjilat darah pada pisaunya, tersenyum puas melukai Keysha.
" Shit...keluar lo psycho! ", teriak Kevano merebut paksa pisau di tangan Yola.
Seketika Dion mengerjapkan mata dan terkejut melihat Yola di depan matanya.
" Yola? Lo kenapa bisa bebas? ", ucap Dion tak percaya melihat Yola di depan matanya.
" Gue bebas? Ahahaha...bukan urusan lo semua, gue orang kaya! Gue bisa beli keadilan di dunia! Hahahaha ", dercak Yola tertawa picik.
Kevano membuang pisau ke sembarang arah, juga tentengan makanan yang kini terkulai tumpah di lantai, Kevano hendak mencekal tangan Yola, namun entah pisau dari mana lagi yang Yola bawa, Yola menusukan pisau itu tepat pada perut Kevano.
" Shit! Wanita ular! ", umpat Dion kini memencet bel memanggil Dokter.
Yola menangis mendekati Dion dengan rambut acak kadul dan pakaian yang bersimpah darah, ia menggenggam erat pisaunya. Dion bersiaga menjauh dari Yola.
" Mau kemana sayang? Hiks hiks hiks ", ucap Yola terisak mendekati Dion dengan pisau dicekalnya.
" Ber..hen...tii,Yola! ", ucap Kevano mulai melemah bersimpa darah.
" Diem lo! ", ucap Yola kini melemparkan pisaunya, menancap tepat pada lengan kiri tangan Kevano.
Yola semakin mendekati Dion, kini Kevano bingung hendak menyelamatkan Keysha atau Dion. Kevano berdiri sempoyongan meraih pisau yang ada pada lengannya, mencabut paksa.
" Argh... ", ringis Kevano mencabut pisau pada lengannya.
" Berhenti atau mati Yola! ", teriak Kevano mencekal geram pisau dengan lemah berjalan gontai menuju Yola, namun Yola malah lagi lagi meraih pisau itu dari tangan Kevano, mengambil alih posisi pisau, menggores dalam kaki Kevano, hingga Kevano tersungkur berlumur darah.
KAMU SEDANG MEMBACA
AFTER WITHOUT YOU [REVISI]
Romance"Jangan keras kepala!", dercak Kevano menampik tubuh Keysha yang hendak jatuh. Entah apa yang membuat Keysha selalu luluh pada mata coklat Kevano yang meneduhkan, emosi yang tadinya bergejolak mulai reda dengan sikap manisnya yang spontan membuat ja...