Kalo suka gak usah muna!
Pas ilang kamu kecewa!
Terus siapa yang sebenernya terluka?
Inget! Manusia itu pelupa...
Jadi jangan heran, kalo kamu main-main...
Di menit detik apapun, kamu bakal kalah main!~~~ Aytya ~~~
Langit nampak jingga, Keysha menyusuri tepian pantai sambil menyesapi damainya senja. Debur ombak dan siluet malam mulai berotasi. Keysha sengaja untuk tidak menghabiskan waktu pedihnya bersama orang -orang yang ia sayang. Bukan ia telah lupa, hanya saja ia tak ingin merepotkan mereka.
"Semoga Tuhan bakal adil sama keadaan gue saat ini", ucapnya terduduk di tepian pantai.
"Semoga gue bakal tetep memiliki pendirian, hidup tak melulu tentang kebahagiaan. Dan...saat ini, mungkin adalah cara Tuhan buat gue lebih kuat", tuturnya sembari menatap langit jingga yang kini berubah menjadi gelapnya malam.
"Gue gak boleh lemah terus, childish, gak boleh terus jadi troublemaker di kehidupan orang. Benalu!", pekiknya pada diri sendiri.
Keysha bangkit, meraih tas navynya, mengeluarkan secarik kertas dan pena. Dengan sedikit ragu ia menuliskan suatu hal.
"Seenggaknya tabungan gue cukup buat gue makan sampe lulus nanti", batinnya.
Dear : Papah
Pah...Keysha kecewa sama papah, usai mama meninggal, kasih sayang papah ke Keysha udah luntur, bahkan saat ini...papa mau menghianati mama? Menjalin cinta cuma sama seorang pembantu?Okey, Keysha gak peduli itu. Keysha bakal pergi, meninggalkan kemewahan harta papah. Menghapus nama marga Keysha. Keysha bakal belajar hidup mandiri di luar sana, di tengah masyarakat yang baik.
By : Keysha Venyta
"Gue pasti bisa", tuturnya menguatkan diri.Keysha membalut secarik kertas yang berisi asa pada sebuah amplop. Kini ia menyusuri jalan petang dengan motor sekuter miliknya. Motor itu adalah peninggalan kakeknya pada usia Keysha yang ke-15 tahun.
-----------------
Dilain sisi, Juno sedang kalap mencari putri semata wayangnya yang tak kunjung pulang. Ia sudah menanyakan keberadaan Keysha pada sahabat-sahabatnya.
"Kemana kamu sayang! Maafkan papa!", ucap Juno dengan piluhnya menatap gambar diri Keysha.
"Papa tau kamu marah sama papa, tapi jangan kayak anak kecil gini dong nak!", dercaknya pada sebuah foto.
"Permisi Pak", ucap Bi Ira pada Juno.
"Masuklah Ra", jawab Juno.
"Maafkan saya pak, gara-gara saya semuanya jadi kacau", ucapnya menundukan kepalanya.
"Tak apa Ra, hanya saja Keysha belum siap menerimamu", jelasnya.
"Tapi pak...", tuturnya terhenti ketika badan besar Juno memeluk Ira.
"Panggil saya Juno saja Ra", pintanya.
Tanpa mereka sangka, sepasang mata sedang memergoki mereka. Keysha meletakkan sebuah amplop di atas nakas kamar papanya. Pintu yang terbuka lebar membuat Keysha tak harus bersusah payah untuk masuk dan menaruh amplopnya.
"Gue bakal keluar dari rumah ini!", kesal Keysha, mengemasi barang-barangnya.
Drrrttt...drrttt...ponselnya berbunyi dan tak dihiraukannya. Ia tetap fokus mengemasi barang dan turun dengan mengendap-endap agar tak ada yang tau.
KAMU SEDANG MEMBACA
AFTER WITHOUT YOU [REVISI]
Romance"Jangan keras kepala!", dercak Kevano menampik tubuh Keysha yang hendak jatuh. Entah apa yang membuat Keysha selalu luluh pada mata coklat Kevano yang meneduhkan, emosi yang tadinya bergejolak mulai reda dengan sikap manisnya yang spontan membuat ja...