HAPPY READING......≧∇≦
Ada pelangi di langit biru juga mentari tersenyum pilu di atas sana! Mungkin, dari sana mentari senang melihatku kini dapat ceria dan melekuk hangat sosok penyayang .Aku tetap menjadi diriku, tetap gemar memburu senja, acapkali menarikan pena di atas sebuah nota, penghantar malam gulita.
~~~ Aytya ~~~
Metari tersenyum ceria menyambut pagi terbalut asa, sinarnya yang menusuk jendela ruang rawat Keysha, membuat ia mengerjapkan mata.
"Euyyymmm....", ucap Keysha menggeliat dan beranjak dari tidurnya.
"Mau ngapain lo Key?", tanya Shakilla membawa semangkuk bubur hangat.
"Elah mau mandi, udah bau banget nih gue gak nyaman", jelas Keysha.
"Lah Key! Luka lo belom kering!", sergah Shakilla menyeret Keysha untuk duduk, lalu menyuapin mulut Keysha yang sudah terbuka hendak mengomentari perbuatan Shakilla.
"Udah lo makan aja yang banyak, gue mau berangkat sekolah, jadi buruan makannya", ucap Shakilla tanpa ampun menyuapin Keysha sebelum Keysha mengoceh tak karuan.
Keysha hanya pasrah mengunyah bubur hambar yang sungguh ingin dia muntahkan, "minum ", ucap Keysha.
"Nih", ucap Shakilla.
"Udah ih, kenyang gue...lo kira gue apa! Maen jejelin bubur gak pake aturan", dercak Keysha sebal, sembari meletakan gelas di atas nakas.
"Ehehe, abis gue greget, lo belom makan dari kemaren", ucap Shakilla terkekeh.
"Yaudah, gih lo berangkat udah jam 7", ucap Keysha menatap jam dinding.
"Eh iya, belom lagi gue jemput Viona sama Cikha", ucap Shakilla sembari membereskan tasnya.
"Btw, gue denger mereka itu kewalahan sama tingkahnya Tasya yak?", tanya Keysha terbahak.
"Iya noh, makanya mereka nyuruh gue jemput pagi banget", ucap Shakilla, lalu menaruh mangkuk bubur di atas nakas.
"Dasar mereka gak sabar ngurus anak kecil", ucap Keysha terkekeh.
"Maybe. Gue berangkat dulu Key, bye-bye", ucap Shakilla sambil bertoss ria dengan Keysha.
Keysha mengangguk dan melempar senyum pada Shakilla, "Thanks ya!", teriak Keysha.
"Sip", ucap Shakilla yang terburu- buru menutup pintu, lalu pergi menjemput Viona juga Cikha.
Keysha terdiam mengingat sahabat sahabatnya, sungguh ia rindu canda tawa dengan mereka, baginya sahabat yang terpenting, tanpa mereka Keysha mungkin akan menjadi manusia yang urakan, terperamental dan mungkin akan sangat terpuruk.
"Permisi Key", ucap Dokter Rasya dari arah pintu.
Keysha terkaget dari lamunannya, "Eh iya Dok, ada apa? Apa saya udah boleh pulang? Luka saya udah kering Dok, saya udah boleh mandi kan? Aduh lengket banget nih badan gak pernah mandi kayak anak utan", jelas Keysha mengoceh tak karuan membuat Dokter Rasya hanya terbahak.
"Lah dokter kok malah ngetawain Keysha, Keysha bau ya? Jelek? Atau mengerikan?", ucap Keysha dengan muka mirisnya.
"Keysha kalo tanya tuh satu per satu", ucap Dokter Rasya terkekeh.
"Hehe iya deh Dok", ucap Keysha tersipu malu dengan kelakuannya.
"Jadi saya kesini cuma mau ngasih tau, kamu sudah boleh pulang hari ini, tapi! Luka kamu harus tetep di cek, kesini lagi besok lusa ya!", jelas Dokter Rasya membuat Keysha tertawa girang.
KAMU SEDANG MEMBACA
AFTER WITHOUT YOU [REVISI]
Romance"Jangan keras kepala!", dercak Kevano menampik tubuh Keysha yang hendak jatuh. Entah apa yang membuat Keysha selalu luluh pada mata coklat Kevano yang meneduhkan, emosi yang tadinya bergejolak mulai reda dengan sikap manisnya yang spontan membuat ja...