Durasi senja ....
mengalun menuju gulita, kuharap mimpi malam dapat tertata, sembari menunggu esok senyum sang surya.~~~ Aytya ~~~
Tak terasa ujian hampir tiba dan sudah bosan Keysha merepotkan banyak orang untuk merawat dirinya. Kaki Keysha sudah dapat berjalan walaupun masih seringkali kesulitan menjaga keseimbangan."Pahh....Selamat pagi", ucap Keysha menatap sendu papanya hingga teringat sosok Ibundanya.
"Tumben jam segini udah bangun?", ucap Juno menyapu lembut puncak kepala Keysha, mendekap hangat putrinya.
"Iya pah, hari ini TUC terakhir, persiapan ujian", jawabnya diiring senyum yang memunculkan lesung pipinya.
"Ya sudah, makan dulu...nanti papa antar", perintahnya.
"Oke babeh", jawabnya.
"Eh Bi Ira, makan bareng yuk?", ucap Keysha.
"Iya non, gampang nanti aja, masih banyak pekerjaan yang belum bibi rapihkan", jawabnya dibalut senyum.
"Tidak apa Ira, itu semua bisa di rapihkan nanti", ucap Juno dengan nada yang lembut seperti saat berbicara dengan mama Keysha.
"Baiklah tuan", ucapnya dengam rekah senyum sembari mendudukan bokongnya di kursi yang biasanya mama Keysha duduki.
Entah mengapa Keysha merasa perhatian papanya pada Bi Ira melebihi yang Keysha kira, Apa mungkin papanya akan menautkan cinta baru? Belum lama mamanya meninggal. Keysha semakin menahan rintih keluarganya yang tak semanis dulu, sosok ibu yang tiada banding terhempas, begitu cepatkah seorang suami melupakan sosok istri terbaik?
Keysha menghentakan sendok beserta garpu, sontak kedua pasang mata heran dibuatnya.
"Keysha berangkat sama Kevano aja pah", ucapnya sembari menahan tangis dan perih melihat kedudukan mamanya sudah terenggut dan tak dipedulikan lagi oleh Juno.
"Ya sudah, hati-hati ya", ucapnya tanpa merasa bersalah.
"Ini non, bekal makan siangnya", ucap Bi Ira menyodorkan sekotak tempat makan.
"Gak usak sok peduli sama saya!", pekik Keysha yang terngiang di telinga Bi Ira juga kotak makanan yang sengaja Keysha jatuhkan.
"Keysha!", teriak Juno, lalu menampar pipi mungil Keysha, terasa perih bagi Keysha, apalagi luka gores karena Yola masih belum pulih sepenuhnya di pipi Keysha.
Keysha tak mengerti apa yang kali ini dia lakukan hingga Juno semarah ini. Keysha berlari kencang meninggalkan kondisi panasnya ruang makan dan perihnya pemandangan.
"Tuan", ucap Bi Ira tak percaya melihat Juno menampar anak semata wayangnya, yang sangat ia jaga dan sayangi.
Juno menatap telapak tangannya, ia merutuki kelakuannya, tak pernah sedikitpun ia mencubit atau bahkan menampar wajah putrinya.
Dilain sisi, Keysha masih merasakan pedasnya tamparan papanya. Seumur hidupnya ini adalah tamparan yang paling mengesankan setelah kematian mamanya.
"Papa udah gak sayang aku...hiks hiks", ucapnya sembari terus berlari dengan piluh airmata yang semakin deras.
"Keysha....lo mau kemana?", tanya Viona dari balik mobil.
"Gak penting", jawabnya sembari terus berlari.
"Key...jangan keras kepala, langit udah gelap, bentar lagi ujan, TUC setengah jam lagi dimulai", teriak Viona.
Keysha tak menghiraukan Viona. Ia terus berlari sembari menatap jam tangan untuk memantau waktu.
KAMU SEDANG MEMBACA
AFTER WITHOUT YOU [REVISI]
Romance"Jangan keras kepala!", dercak Kevano menampik tubuh Keysha yang hendak jatuh. Entah apa yang membuat Keysha selalu luluh pada mata coklat Kevano yang meneduhkan, emosi yang tadinya bergejolak mulai reda dengan sikap manisnya yang spontan membuat ja...