Happy today~~~

24 5 0
                                    

Ketika sahabat ada bersama kita, mungkin selalu ada masa bahagia, meskipun banyak duka nestapa bersama kita, selagi masih ada sahabat, yakinlah kita tak sendirian melawan badai kehidupan. Tak lupa sosok lentera yang menerangi harimu, yang menjaga setiap mala petaka yang hadir, yang selalu merengkuhmu dan berkorban demi bahagiamu, berfikirlah dia adalah lenteramu, yang tulus atas segala urus, apalagi yang kau ragukan? Baiknya kau jaga dan rawat lenteramu itu.

~~~ Aytya ~~~

Happy readingggg~\(≧▽≦)/~

   Viona memasuki kelasnya disusul oleh Cikha juga Shakilla, mereka mengendap-endap dibalik Bu Renata yang sedang menghadap papan tulis, Viona pikir Bu Renata tak menyadari kehadiran mereka.

"Kalian sedang apa? Mengendap-endap seperti maling?", dercak Bu Renata sebal, ia merasa tidak dihormati.

"Ehehe...maaf Bu, kami terlambat", ucap Viona sembari menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Alasan yang lain? Ada?", ucap Bu Renata membuat Shakilla bergidik ngeri.

"Itu Bu, ban mobil saya kempes", sergah Shakilla membohongi Bu Renata.

"Ada alasan lagi?", tanya Bu Renata pada ketiga siswinya.

"Anu Bu, jalannya macet", sergah Cikha dengan tawa tak berdosanya memberi alasan tak lazim pada Bu Renata.

"Kalo macet, naik motor aja! Kalo ban mobil kempes, naik angkutan biar gak telat!", jelas Bu Renata sembari mengetuk-etukan penggaris pada mejanya.

"Gila.... Bu Killer, ngamuk gaess", ucap Viona berbisik pada Cikha.

"Haaahh? Ngamuk?", ucap Cikha dengan lantang, membuat mata Viona membulat.

"Iya! Saya marah pada kalian dan saya tidak menghiraukan alasan kalian, sekarang kalian saya hukum!", ucap Bu Renata dengan kekuatan penuhnya.

"Tapi Bu...", ucap Shakilla terpotong.

"TIDAK ADA TAPI-TAPIAN, SEKARANG LAKSANAKAN PERINTAH SAYA!", ucap Bu Renata geram, hingga siswa satu kelas meringis ngeri.

"Maaf Bu....", ucap Viona ragu.

"APALAGI?", jawab Bu Renata.

"Hukumannya apa ya?", tanya Viona merasa bingung.

"Ah iya saya lupa", ucap Bu Renata malu.

"Jadi, hukuman untuk Viona membersihkan rumput di lapangan bersama Shakilla", tegas Bu Renata.

Shakilla dan Viona membelalakan matanya, bagaimana repotasinya nanti, jika mereka harus menjadi tukang kebun dadakan di sekolahnya.

"Huhfff...selamat", ucap Chika hendak melangkahkan kaki, mendudukan bokongnya pada tempat duduknya.

"Tunggu...! untuk Cikha merapihkan buku buku di perpustakaan, saya pikir kamu perlu mengenal buku, bukan hanya makanan!", dercak Bu Renata.

"Astaga...terpanggil pula diri ini", ucap Cikha membatin.

"Tapi Bu, mending saya ikut Cikha deh, adem di perpus ada AC...hehe", ucap Shakilla terkekeh, tak mau terkena terik matahari yang panas.

AFTER WITHOUT YOU [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang