5

1.1K 221 108
                                    



"Ada Aji, Tan."


"Ah naon ieu teh! Istigfar Ntan! Istigfar! Kerjaan lau teh masih banyak!" Intan menggelengkan kepalanya beberapa kali. Kerjaannya belum rampung - rampung juga, karena sedari tadi sepupu Fajar itu sibuk melamunkan seseorang. Sebut saja orangnya Aji.

Sudah hampir sebulan sejak kejadian di PRJ waktu itu dan Aji masih belum muncul di hadapannya. Aneh nggak sih kalau Intan mau Aji ada di depannya sekarang juga?

Fajar juga jadi sok sibuk belakangan, susah banget bisa diajak ketemu. Padahal kali aja kalau main bareng Fajar, Aji bakal ikut kan?

"Woah. . Ini teh kamu semua yang ngerjain Tong?" Intan mengalihkan pandangannya dari segala perpayetan kebaya yang sedang dikerjakannya kearah Opik yang muncul entah dari mana dan ikut duduk bergabung dengan Intan di ruang TV.

"He eh Aa. ." Jawab Intan.

"Harusnya teh kamu ngasih harga lebih mahal,"

"Kalau mahal - mahal banget nanti pelanggan Ntan kabur gimana dong?"

"Iya juga ya. ." Opik kemudian terkekeh pelan.

"Tong. ." Panggil Opik.

"Naon Aa?"

"Gimana sama si Tejo?"

Dahi si cantik itu berkerut mendengar pertanyaan Opik.

"Gimana apanya Aa?"

"Si Tejo kan naksir kamu sih!"

"Aak!"

Sangking kagetnya, Intan sampai tak sengaja menusuk jarinya sendiri dengan jarum jahitnya. Semetara Opik langsung menyodorkan tisu di dekatnya kali - kali aja darahnya banyak.

"Dih Aa teh ngaco ngomongnya!"

"Tong, Aa teh udah kenal Tejo bertahun - tahun, jadi Aa teh ngarti lah nya, kalo si Tejo teh aya something sama kamu."

"Aa mah ketularan si Anda nih!" Sanggah Intan, kemudian gadis itu melanjutkan kalimatnya, "Lagian kaya nya Mas Aji teh belom move on dari Mbak Jeni."

Opik tersenyum kecil ketika mendapati sedikit nada kecewa dalam kalimat Intan tadi.

"Tong. . Kalo si Tejo belom move on mah, dia teu bakal berani modusin kamu. Percaya wae sama Aa."

"Modusin Ntan? Kapan emang?"

"Haduh Intan Surintan. . ." Opik menggeleng - gelengkan kepalanya sambil menahan tawa. Intan pun ikut tertawa karena kebiasaan Opik yang suka merubah nama lengkapnya. Lucu aja jadinya nama belakangnya.

"Ntan mah Aa, kalo bukan orangnya langsung yang bilang, Ntan teu bakal percaya. Capek Ntan tuh gamon - gamon club dulu." Curhat kan jadinya ckck.

"Baiklah Neng, nanti Aa sampaikan ke si Tejo."

"Ih! Aa mau bilang apaaaa!???" Intan auto panik.

"Kamu teh maunya ditembak langsung sama Tejonya." Balas Opik sambil tersenyum jahil, kemudian langsung kabur ke dalam.

.
.
.
.
.
.
.
.
.

[✔️] NATURAL [YNWA AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang